PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Nur Anisa Maharani, bayi perempuan penderita Lymphangioma atau pembesaran kaki yang diderita sejak lahir membutuhkan uluran tangan para dermawan.
Saat ini, buah hati dari pasangan Khoiratun Nisa (22) dan Abd Rauf (22) warga Jalan Bazar Gg 5 Kelurahan Jungcangcang, Kabupaten Pamekasan itu hanya bisa menangis di pangkuan ibunya karena menahan sakit yang dideritanya.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
Menurut Ibu Maharani, Khoiratun Nisa, kaki sebelah kiri anaknya semakin hari terus mengalami pembengkakan. Ia mengaku tak dapat berbuat banyak, lantaran keterbatasan biaya. Ayah Rani hanya seorang juru parkir yang penghasilannya tidak seberapa.
Kedua orang tua bayi yang biasa disapa Rani itu hanya mampu berharap si buah hatinya lekas sembuh dari penyakitnya.
Sejak lahir, Rani hampir setiap hari menangis menjerit kesakitan. Bahkan saat menangis, Rani layaknya orang kesurupan.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
"Jika kesakitan dia hanya nisa menangis meronta-ronta seperti orang kesurupan, kakinya memerah, saya tidak tega," ucap Khoiratun Nisa sembari menangis tersedu-sedu, Minggu (22/12/19).
Khoiratun Nisa mengungkapkan bahwa hingga detik ini anaknya belum juga mendapatkan perawatan medis secara maksimal. Sedangkan nasib anaknya semakin memprihatinkan.
Rani sendiri dilahirkan pada bulan Mei 2019 lalu di RSUD Mohammad Noer Pamekasan. Saat itu pula, pihak rumah sakit memberikan surat rujukan ke rumah sakit dr. Soetomo Surabaya. Bahkan, pihak rumah sakit pun menyarankan untuk kambali pada saat Rani berusia 6 bulan. Namun sayang, pihak rumah sakit hanya memberikan obat penahan sakit.
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
"Kami sudah mengetahui penyakit Rani sejak ia lahir, sudah ke Surabaya, namun 2 bulan di sana anak kami tidak mendapatkan tindakan medis dari pihak rumah sakit di Surabaya," ungkapnya.
Saat ini, Khoiratun Nisa hanya bisa menunggu janji pihak rumah sakit yang bakal melakukan operasi terhadap anaknya sekitar tiga bulan lagi. Serta, berharap uluran tangan relawan untuk membantu biaya pengobatan anaknya. (yen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News