Puluhan Buruh di Jember Demo Protes Hiasan Jembatan, Nilai Pemkab Hanya Hamburkan Uang

Puluhan Buruh di Jember Demo Protes Hiasan Jembatan, Nilai Pemkab Hanya Hamburkan Uang Hiasan di Jembatan Semanggi yang diprotes puluhan pengunjuk rasa. Hiasan itu menghabiskan anggaran hingga Rp 4,4 miliar.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Ratusan buruh Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pekerja Antara Kebun (FKPAK) menggelar aksi unjuk rasa, Senin (23/12/2019).

Mereka memprotes proyek hiasan Jembatan Semanggi Jalan Bengawan Solo, Kecamatan Sumbersari yang sampai menghabiskan anggaran sebanyak Rp 4,4 miliar. Sementara di sisi lain, alokasi anggaran penyertaan modal yang dibutuhkan PDP Kahyangan senilai Rp 5,8 miliar ditiadakan.

Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan

Mereka menilai, Pemkab Jember hanya menghambur-hamburkan uang untuk hiasan jembatan tersebut.

Demo ratusan buruh itu didampingi Komisi C DPRD Jember yang sekaligus sidak. Dalam demo itu, para buruh juga memasang banyak banner tulisan kecaman di pinggiran jembatan yang sedang direnovasi tersebut.

Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember

Ratusan buruh itu sebelumnya melakukan rapat dengar pendapat (RDP) di kantor dewan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan aksi protes di Jembatan Semanggi.

"Kami menuntut pengusutan tuntas proyek dari Perubahan APBD 2019 melalui pengalihan dari anggaran penyertaan modal PDP Kahyangan untuk aksesoris jembatan Semanggi," ujar Koordinator FKPAK Dwi Agus Budiyanto di sela aksi unjukrasanya, Senin (23/12/2019).

Diketahui olehnya, terkait pengalihan anggaran sudah pernah disampaikan melalui pernyataan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten M Fauzi saat pembahasan anggaran pada bulan Agustus 2019 silam. Menurutnya, hal ini bentuk kebijakan yang tidak adil.

Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember

"Nasib hajat hidup ribuan buruh diabaikan. Justru anggaran dihamburkan untuk hal tidak penting," tegasnya.

Menurut Dwi, anggaran penyertaan modal sifatnya lebih penting dibandingkan menghias jembatan. Pasalnya, Direktur Utama PDP Kahyangan Harianto pernah menjelaskan, anggaran penyertaan modal dibutuhkan untuk perpanjangan masa izin hak guna usaha.

"Sangat butuh, karena tahun 2019 bakal habis masa berlakunya HGU beberapa kebun PDP," katanya. Jika tidak diperpanjang, maka PDP tidak bisa melakukan kegiatan usaha perkebunan maupun produksinya.

Baca Juga: Factory Tour Bupati Jember ke PT Intidaya Dinamika Sejati

"Jika habis masa HGU, tanahnya bisa diambil lagi oleh Negara. Dampaknya tentu pada ribuan buruh yang tidak bekerja lagi," ulasnya.

Selain alasan pengalihan anggaran, tuntutan buruh itu juga karena kontraktor penggarap proyek hiasan jembatan diduga melakukan perusakan papan reklame milik CV Berkat Jaya yang berada di Jembatan Semanggi.

Ketua Komisi C David Handoko Seto mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menghentikan proyek. "Kami telepon langsung Kapolres Jember untuk didengar langsung, apakah bisa di-police line," tandasnya. (jbr1/yud)

Baca Juga: Civitas Academica Unej Gelar Deklarasi demi Selamatkan Demokrasi di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO