TUBAN, BANGSAONLINE.com - Rektor Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, Prof. Dr. Dra. Supiana Dian Nurtjahyani, M.Kes resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-2 kampus tersebut, Kamis (26/12).
Dian, begitu sapaan akrabnya, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Mikrobiologi.
Baca Juga: Melalui ICONEST, Unirow Tuban Terus Kuatkan Pendidikan, Sains, Teknologi, hingga Digitalisasi
Dalam orasi ilmiahnya, ia memaparkan tentang pendekatan biologi molekuler pada mekanisme resistensi bakteri terhadap obat. Terutama sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat menuju sumber daya manusia unggul.
"Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga saya bisa meraih predikat sebagai seorang Guru Besar," ungkapnya.
Menurutnya, menyandang predikat sebagai seorang guru besar merupakan suatu amanah. Bahkan, harus dijalankan dengan sebaik mungkin. Ia juga berjanji akan menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi, Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian kepada Masyarakat, serta berbakti kepada Almamater, Nusa dan Bangsa.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-22, Unirow Terus Tingkatkan Kualitas SDM Songsong Indonesia Emas
"Menyandang gelar guru besar ini harus semakin banyak melayani masyarakat, serta menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi," terangnya.
Di tempat yang sama, Pengurus PB PGRI, Dr. Sudarto, M.Pd menjelaskan jabatan yang telah disandang oleh Prof. Dian sebagai guru besar merupakan suatu amanah yang harus benar-benar dijalankan.
"Sesudah Ibu memangku jabatan ini, saya berharap agar bisa lebih memfokuskan pada guru di Tuban. Karena saat ini perubahan yang luar bisa yang terjadi di dunia pendidikan," harapnya.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban
Sudarto menekankan agar pendidikan karakter lebih digalakkan. Sebab, saat ini gelar lulusan dan akreditasi tidak menjamin memperoleh kesempatan kerja.
"Intinya, pendidikan karakter harus diutamakan. Karena seperti sekarang ini, banyak anak didik ketika diberi nasihat oleh guru, malah melawan," paparnya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Propinsi Jawa Timur Prof Dr. Soeprapto, DEA mengungkapkan jumlah guru besar atau profesor di Jawa Timur merupakan yang tertinggi di tingkat nasional. Sedangkan, jumlah profesor atau guru besar Jawa Timur ada 2,7 persen dari jumlah nasional.
Baca Juga: Melalui Seminar Nasional, Unirow Tuban 'Bedah' Sistem AI
Untuk 2022 mendatang, lanjutnya, Jawa Timur dicanangkan harus sudah memiliki sebanyak 300 guru besar. Karena di Jawa Timur ada 200 perguruan tinggi.
"Pada 2019 ini saya menargetkan sebanyak 9 Guru Besar, ternyata ada 10 Guru Besar baru," paparnya. (wan/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News