KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Karyawan Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Kediri sempat mogok kerja. Mereka menolak kepemimpinan Direktur BPR saat ini. Meski sempat mogok, tapi operasional BPR tetap jalan.
Data yang diperoleh BANGSAONLINE.com menyebutkan, bahwa karyawan PD BPR Kota Kediri sebanyak 32 orang dari seluruh Unit BPR Kota Kediri dan 10 orang dari BPR Cabang Ngawi, ikut menandatangani surat tuntutan. Mereka menghendaki digantinya pimpinan PD BPR Kota Kediri, Sugianto.
Baca Juga: Tersangka Perampokan BPR Kota Kediri Diserahkan ke Kejaksaan
Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Operasional PD BPR Kota Kediri Erli Erawati enggan menanggapi terkait tuntutan karyawan. Ia meminta agar wartawan langsung konfirmasi ke bagian Humas Kota Kediri.
Ia mengatakan, PD BPR Kota Kediri sudah bekerja kembali pasca aksi mogok kerja.
Perlu diketahui, isi surat tuntutan yang dikirim kepada Wali Kota Kediri, intinya mereka keberatan dan menolak kepemimpinan Sugianto yang saat ini menjabat Direktur PD BPR Kota Kediri masa jabatan 2019-2020. Berikut alasan para karyawan menolak Direktur PD BPR Kota Kediri sebagaimana surat tuntutan:
Baca Juga: Ribuan Pelaku Usaha Serbu Kantor Disperindag Kota Kediri, Ada Bantuan Apa?
1. Kinerja Direktur Utama Sdr. Sugianto yang tidak baik di periode kepemimpinan masa jabatan 2016-2019 terlihat dengan NPL yang semakin meningkat yaitu di atas 50%.
2. Kesejahteraan karyawan yang tidak diperhatikan.
3. Banyaknya perjalanan dinas yang dilakukan yang bersangkutan sehingga membengkak nya biaya operasional.
Baca Juga: Pemkot Kediri Gelar Pembinaan untuk BUMD dan BLUD
kami atas nama seluruh karyawan PD BPR Kota Kediri.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Kediri Apip Permana mengatakan bahwa masalah tersebut masih dalam investigasi. "Masih dilakukan investigasi oleh Dewan Pengawas dan Para Direktur untuk mengetahui duduk persoalannya. Sore ini dirapatkan. Masa jabatan Pak Sugianto sendiri sampai Oktober ini," kata Apip Permana kepada Bangsaonline.com, Jumat (3/1/2020). (kdr1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News