PACITAN, BANGSAONLINE.com - Meski memasuki musim penghujan, namun intensitas hujan di Pacitan relatif kecil. Fenomena ini khusus terjadi di kawasan kota Pacitan. Bahkan menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD setempat, Didik Alih Wibowo, tanda-tanda alam musim kemarau mulai muncul.
"Ini memang sedikit aneh dan hanya berlaku di kawasan kota saja. Contohnya banyak keluar kupu-kupu yang menjadi tanda tibanya musim kemarau. Akan tetapi di kecamatan lain, hujan masih saja berlangsung meski dengan intensitas rendah dan sedang," katanya sesaat sebelum mengikuti rapat dengar pendapat di gedung DPRD Pacitan, Jumat (17/1).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Sekalipun terjadi fenomena ganjil seperti itu, namun Didik menegaskan, pihaknya masih harus mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor sebagaimana rilis yang disampaikan BMKG. Hal tersebut diakuinya cukup beralasan, mengingat air sungai saat ini masih berwarna coklat. Itu sebagai pertanda, kalau di beberapa daerah masih terjadi hujan.
"BPBD memang masih intens dengan kesiapsiagaan akan terjadinya banjir dan tanah longsor. Dan sejauh ini belum ada atensi untuk bencana kekeringan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, bahwa saat ini intensitas hujan di kawasan kota Pacitan relatif rendah. Bahkan sudah hampir sepekan lebih tidak pernah terjadi hujan. Tak ayal bila beberapa sumur milik warga debit airnya mulai surut. Tak jarang dari mereka yang harus mengungsi ke tetangga atau kerabat dekat untuk sekedar mandi dan kebutuhan lainnya. (yun/ns)
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News