BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Polres Bojonegoro, Jawa Timur, bakal memberikan pengawalan secara ketat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang III 19 Februari 2020 mendatang, agar berjalan sportif, lancar, dan damai. Termasuk, Polres Bojonegoro akan mengawasi botoh (para penjudi taruhan pemenang kepala desa).
"Tim Satgas (Satuan Tugas) Anti Judi akan kita sebar di desa-desa guna mengawasi para pelaku taruhan. Akan kita tindak tegas apabila ada oknum-oknum yang melakukan taruhan pemenang kepala desa," ujar Kapolres Bojonegoro AKBP M. Budi Hendrawan, Minggu (19/01/20).
Baca Juga: 1.890 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkades Serentak di Bojonegoro
Menurut Kapolres, keberadaan Botoh dapat berpotensi menimbulkan konflik. Oleh karena itu, dalam rangka mendukung pelaksanaan Pilkades aman dan lancar Satgas Anti Judi akan melakukan pengawasan.
"Setiap pemilihan Kades seringkali ada Botoh yang dalam realitanya sangat mempengaruhi dan dapat menimbulkan konflik di masyarakat. Perjudian harus kita hilangkan dan kita minimalisir, karena dapat berpotensi konflik," kata Kapolres.
Satgas ini, kata dia, difokuskan untuk memantau pergerakan penjudi di desa yang menggelar Pilkades. Kapolres juga berharap peran serta masyarakat dalam menjaga wilayah tetap aman dan kondusif, salah satunya dengan melaporkan segala potensi yang dapat menimbulkan konflik kepada anggota Kepolisian.
Baca Juga: Satgas Anti Judi Polres Bojonegoro Tangkap Tiga Pelaku Judi Pilkades
"Peran serta masyarakat sangat kami butuhkan untuk menjaga Bojonegoro agar tetap aman dan kondusif. Bila mengetahui adanya para botoh di desa-desa segera laporkan anggota kami," ucap kapolres menegaskan.
Sekadar diketahui, pelaksanaan Pilkades sering digunakan oleh para oknum untuk melakukan perjudian. Jenis perjudiannya yakni taruhan siapa pemenang dalam desa A maupun desa B. Bahkan, nilai judi tersebut mencapai ratusan juta. Selain itu, para penjudi ini biasanya datang dari luar Kota Bojonegoro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News