JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Di tengah keprihatinan rakyat tentang kegagalan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyegelan salah satu ruang kantor DPP PDIP, ternyata pimpinan KPK Firli Bahuri justru tampil menyanyi-nyanyi dan demo masak nasi goreng. Karuan saja kritik bermunculan. Tapi Firli mengaku masak nasi goreng bagian dari bangun komunikasi. Kurang sensitif terhadap kegalauan publik?
Seperti dilansir Tempo, Ketua KPK Firli Bahuri tampil beda pada Senin malam, 20 Januari 2020. Firli yang biasanya mengenakan jas dan kemeja, kali ini mengenakan celemek dan topi koki berwarna putih. "Malam hari ini, kita menikmati nasi goreng by Chef Firli. Saya akan masak," ujar Firli dalam sambutannya. Ia lalu bergegas menuju ke stand dapur dan mulai memasak.
Baca Juga: Eks Wakil Ketua KPK Jadikan Peserta Seminar Responden Survei: 2024 Masih Sangat Banyak Korupsi
Firli memulai masak telur mata sapi. Sesekali ia tersenyum kepada jurnalis foto yang mengabdikan momen memasaknya. "Digoreng, bersama bawang, dan yang lainnya," kata Firli sembari memasak. Terlihat sebuah neon box bergambar wajah Firli dengan tulisan 'Nasi Goreng by Chef Firli'.
Sebelumnya Firli mengatakan akan menggunakan pendekatan santai kepada para jurnalis setelah dilantik sebagai pimpinan KPK pada Desember 2019.
"Saya banyak cara untuk membangun komunikasi tersebut. Tidak hanya sekadar konferensi pers dan selesai. Tidak. Kita bisa bangun di setiap lini: nongkrong minum kopi, saya masakin nasgor, dan kawan-kawan yang bernyanyi," kata Firli pada 27 Desember 2019.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Tak hanya memasak nasi goreng, Firli juga tampil bernyanyi. Ia mengajak Wakil Ketua KPK Nawawi Pangolango menyanyi bersama membawakan salah satu single dari band legendaris Koes Ploes dengan judul 'Andai Kau Datang'.
Usai bernyanyi bersama, Nawawi Pangolango sempat menyinggung keberadaan Caleg PDI Perjuangan Harun Masuki yang kini menyandang status buron dari kasus dugaan suap eks komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Diketahui, usai Wahyu Setiawan diciduk dalam OTT KPK, keberadaan Harun Masiku belum juga ditangkap. "Tadi ketika pak Firli masak dan selanjutnya nyanyi-nyanyi, pikiran saya lagi melantur. Pikiran itu lagi berpikir, ke mana Harun Masiku," ucap Nawawi.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
Nawawi menyebut diajak bernyanyi oleh Firli membuat suasana hatinya sejenak bisa melupakan keberadaan Harun Masiku. "Disuruh nyanyi oleh pak Firli, terlupakan sejenak Harun," kata Nawawi.
Namun apa yang dilakukan Firli dan Nawawi justrru mendapat kritik keras dari mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW). "Ketua KPK seharusnya 'mengolah' dan 'memasak' ramuan antikorupsi yang ditunjukkan melalui, apa program strategis KPK dan ketegasan KPK menghadapi 'brandalisme' koruptor and their gangs untuk hadapi masifitas korupsi di era reformasi yang kian nyata dan tak terbantahkan," kata pria yang akrab disapa BW itu, Selasa (21/1/2020).
BW – seperti dikutip detik.com - mengatakan para penyelidik dan penyidik KPK seharusnya dibekali keberanian dan ketegasan saat menjalankan tugas pemberantasan korupsi. Selain itu, BW menilai, sebagai pimpinan KPK, Firli Cs harus melindungi penyelidik dan penyidik KPK dari segala tuduhan pihak-pihak luar.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
"Yang diperlukan para penyelidik dan penyidik KPK, jangan sampai lagi dibuat tak berdaya dipecundangi satpam dan diobrak-abrik kehormatannya dengan berbagai tuduhan oleh para 'sahabat' dan pihak yang diduga 'master mind' korupsi," kata BW.
"Para penyelidik dan penyidik itu yang harus dibela, bukan disuguhi perilaku selebrasi naif yang tak penting sama sekali," lanjutnya.
"Ketua KPK diduga tengah menyulut kepongahan. Selamat datang kekonyolan, percayalah korupsi tak kan bisa kau habisi dengan ribuan piring dari nasi gorenganmu. Karena yang perlu kau 'goreng' hingga gosong, hangus, dan kering kerontang adalah para koruptor, bukan nasi," tuturnya.
Baca Juga: Kasus Hibah Pokmas APBD Jatim, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK
BW tidak menyebut sama sekali kritiknya itu berkaitan dengan persoalan apa. Namun, bila ditilik momentum akhir-akhir ini terkait dengan gagalnya pengembangan operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan yang merembet ke PDIP. Saat itu tersiar kabar tim KPK 'dihalangi' saat melakukan penyegelan di kantor DPP PDIP, yang kemudian diklarifikasi KPK sebagai kesalahpahaman.
Saat Firli menyanyi dan masak nasi goreng itu, para pimpinan KPK, Alexander Marwata, Nawawi Pomolango, Nurul Ghufron, dan Lili Pintauli Siregar, serta lima anggota Dewas KPK, Tumpak Panggabean, Syamsuddin Haris, Harjono, Albertina Ho, dan Artidjo Alkostar, tampak hadir. Pimpinan dan Dewas KPK pun sempat mencicipi nasi goreng buatan Firli. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News