KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Musim hujan tidak selamanya membawa berkah. Bagi petani apel di Kota Batu, musim hujan justru menjadi musim yang mengerikan. Pasalnya, tanaman apel mereka rusak gara-gara diserang cacar buah.
"Ya, umumnya pada musim hujan ini banyak petani yang rugi karena buah apelnya kena penyakit cacar buah. Sampai saat ini saya belum tahu apa obatnya," ungkap Mujahidin, salah seorang petani apel di Junggo, Rabu (22/1).
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Batu Bagikan Ternak Gratis
Berdasarkan Informasi dari petani apel di Kota Batu, harga apel di tingkat petani saat ini antara Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per Kg. Petani mengeluh karena Break Event Point atau biaya pulang pokoknya saja saat ini Rp 5.000,- per Kg.
Menanggapi kasus ini, Ilyas, S.Sos, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Batu meminta dinas terkait tanggap dan turun ke lapangan. "Seharusnya melihat kondisi seperti ini dinas yang terkait melihat kondisi di lapangan. Mengumpulkan petani melalui Gapoktan untuk diberikan sosialisasi cara mengatasinya," ujarnya.
Hal senada disampaikan Heli Suyanto, Wakil Ketua DPRD Kota Batu. Ia meminta Pemkot Batu segera menindaklanjuti keluhan petani apel karena kasus ini sudah tergolong lama yang belum terselesaikan sampai hari ini. Menurutnya, Kota Batu sebagai ikon pertanian apel harus memprioritaskan pertanian dan permasalahannya.
Baca Juga: Pj. Wali Kota Batu Panen Perdana Kopi Arabica Asal Desa Bulukerto
"Masalah-masalah petani harus ada langkah konkret. Tidak hanya menganggarkan memberikan bantuan saja, tetapi edukasi petani tentang bagaimana penanganan hama, dinas terkait harusnya bekerja sama dengan akademisi untuk mengetahui bagaimana permasalahan petani," ujar Heli Suyanto. (asa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News