BANGSAONLINE.com - Tokushoryu (bobot 188 kg), pesumo kelas ecek-ecek yang tidak diunggulkan, membuat kejutan dengan menjadi juara Nasional, setelah mengalahkan juara nasional Takakeisho, di turnamen tahun baru di Tokyo, Minggu kemarin.
"Rasanya seperti mimpi," kata dia.
Baca Juga: Top! Mahasiswi Umsida Raih Medali Emas Cabor MMA di PON XIII Aceh-Sumut
Tokushoryu membalik semua prediksi, dan membuat para petaruh kalah besar-besaran. Sebab dia adalah pesumo dengan peringkat paling buncit, namun mampu mengalahkan peraih juara Nasional, dalam turnamen utama pertama tahun ini.
Tokushoryu sama sekali tidak diunggulkan. Dia melibat satu demi satu lawannya, dan mulai membuat was-was pesumo superior. Di partai final, dia mengalahkan sang juara nasional. Dalam kontes Sumo di Tokyo selama 15 hari, dia membukukan 14 kemenangan, dan 1 kali kalah.
Di partai final, Tokushoryu mendorong Takakeisho - pegulat juara ozeki - keluar dari lingkaran dohyo dalam pertarungan terakhirnya. Begitu berhasil mengalahkan lawan, dia menangis tersedu. Dan penonton di stadion Ryogoku Kokugikan Tokyo, langsung gempar.
Baca Juga: Gandeng Konsorsium Perusahaan Jepang, Pemkot Mojokerto MoU Pengelolaan TPST
"Saya menangis terlalu banyak, saya merasa lega dari semua tekanan," kata Tokushoryu tentang kemenangannya yang mustahil dalam wawancara pasca-pertarungan, menurut kantor berita Kyodo.
"Jauh di lubuk hati merasa minder. Apakah tidak apa-apa bagi saya untuk memenangkan kejuaraan? Saya adalah petarung peringkat terendah, jadi saya tidak perlu takut. Saya hanya harus memberikan semua yang miliki," katanya.
Seorang pengguna Twitter menulis: "Dia sangat emosional. Suatu saat dia tertawa, berikutnya dia menangis. Dan dia benar-benar blubbing. Akan akan terus mendukungnya."
Baca Juga: Modal Beras di Rumah Bisa Bikin Nasi Pulen ala Jepang, Begini Triknya
Yang lain mengatakan: "Saya sangat terkesan ... itu adalah kemenangan yang berlumuran air mata atas Takakeisho dan semua orang di stadion terpikat."
Tokushoryu, yang memegang peringkat 17 Maegashira, menjadi pegulat peringkat bawah pertama yang memenangkan gelar sumo divisi utama sejak Maret 2000.
Pesumo berusia 33 tahun, yang telah mengikuti 13 turnamen di level dua, juga pegulat pertama dari Nara, di Jepang barat, untuk mengangkat Piala Kaisar yang bergengsi selama seabad.
Baca Juga: Islam Penyebab Peradaban Indonesia Kurang Maju? Begini Penjelasan Guru Besar ITS
Kepahlawanannya, bersama dengan tampilan emosi yang biasanya tidak terlihat di dunia sumo konservatif, penggemar yang terpesona lebih terbiasa menonton pesumo elit, termasuk sang Master, Yokozuna kelahiran Mongolia, Hakuho dan Kakuryu, yang sama-sama melewatkan turnamen Tokyo karena cedera. .
Sehari setelah prestasinya, Tokushoryu masih berjuang untuk mengendalikan emosinya ketika ditanya bagaimana ia berhasil menerapkan teknik sumo yang paling luar biasa selama bertahun-tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News