Multaqo Sanawi Internasional Rekomendasikan Berantas ISIS

Multaqo Sanawi Internasional Rekomendasikan Berantas ISIS Ssejumlah Ulama tersohor se Asia Tenggara waktu acara Multaqo di PP. Salafiyah Syai'iyah Sukorejo. foto: Hadi Prayitno/Harian Bangsa

SITUBONDO (BangsaOnline)

Pertemuan sejumlah ulama tersohor dari sejumlah negara di Asia Tenggara dalam acara Mulatqo Sanawi Internasional ke-24 yang digelar di PP Salafiyah Syafi'iyah Sukerojo Kecamatan Banyuputih, malam ini (18/12/2014) menghasilkan sejumlah pokok rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah.

Diantara rekomendasi yang dihasilkan adalah keputusan untuk memberantas aliran ISIS disemua negara karena peristiwa yang terjadi belakangan yang melibatkan kelompok aliran ISIS dinilai biadab dan jauh dari yang diajarkan agama.

"Agenda ini khusus untuk membentengi ahlussunnah wal jama'ah yang dihadiri 900 Kiai dan Habaib, Datuk dari malaysia, Ulama Singapura, Thailand, Philipina yang salah satu hasil dari hasil pembahasannya yang akan direkomendasikan yakni aliran ISIS harus diberantas dari muka bumi di semua negara," ujar Mahmudi Bajuri ketua panitia Multaqo Sanawi Internasional.

Diinformasikan, acara Multaqo Sanawi merupakan pertemuan tahunan alumni sayyid maliki Mekkah Arab Saudi yang diwadahi dengan forum Hai'ah Ash Shofwah al Maliki yang saat ini diasuh Abuya Sayyid Ahmad bin Muhammad Alawi al Maliki.

Selain persoalan ISIS, hasil pembahasan dalam Multaqo ini juga menghasilkan rekomendasi pelaksanaan pendidikan khususnya di pesantren. Menurut Mahmudi, pembahasan dalam multaqo ini menyepakati pesantren sebagai pusat peradaban harus bisa menjadi benteng moral kader ahlus sunnah waljamaah yang merupakan kader penerus bangsa

Dalam Multaqo ini juga sempat dibahas tentang penetapan Hari Santri Nasional sebagaiaman direncanakan pemerintah Indonesia. Namun keputasan akhirnya, peringatan Hari Santri Nasional tidak masuk dalam poin yang akan direkomendasikan kepada pemerintah.

"Hari santri masuk dalam pembahasan tapi tidak masuk dalam rekomendasi," pungkas Mahmudi Bajuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO