KPU Gresik Gelar Lomba Cipta Maskot Pilkada, Muncul Usulan Gajah Mungkur

KPU Gresik Gelar Lomba Cipta Maskot Pilkada, Muncul Usulan Gajah Mungkur Suasana FGD lomba cipta maskot dan jingle. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAOLINE.com menggelar Focus Group Discussion (FGD) lomba cipta maskot dan jingle untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Gresik tahun 2020 di Hotel Aston Inn, Selasa (4/2).

FGD yang dipandu oleh Nur Faqih itu menghadirkan sejumlah tokoh budayawan, seniman, insan pers, tokoh masyarakat (tomas), dan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Jika Temukan Kecurangan di Pilkada Gresik, Saksi Kotak Kosong Bisa Gugat ke MK

Dari para tamu yang hadir, muncul usulan agar maskot yang akan dibuat untuk menyemarakkan pesta demokrasi Pilbup Gresik, bisa berupa hewan atau tumbuhan yang mencerminkan sejarah Gresik dan kearifan lokal.

"Misalnya sekarang yang sedang booming dan viral, Gajah Mungkur. Atau, bentuk hewan lain yang ada nilai sejarah bagi Kabupaten Gresik, misalnya Naga, atau Katak yang berada di Gapura Syekh Maulana Malik Ibrahim, Kebo Emas, dan lainnya," usul Budayawan Kris Aji AW yang juga Ketua Yayasan Mataseger.

Semantara Biron, perwakilan dari Disparbud Gresik menyarankan pembuatan maskot berbentuk binatang sehingga memiliki daya tarik di masyarakat. "Misalnya, saat ini yang lagi trend Gajah Mungkur. Tak masalah dibuat maskot. Hal ini juga yang kerap dilakukan dalam event olahraga seperti Asian Games dan lainnya. Jadi, buat maskot yang bisa membuat masyarakat tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada. Syukur-syukur maskot itu juga bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk dijual sehingga makin memasyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Poster Ajakan Coblos Kotak Kosong Bertebaran di Kabupaten Gresik

Sementara untuk jingle, Biron menyatakan agar membuat jingle yang simpel, namun mudah dinyanyikan dan digemari hingga anak-anak. "Sehingga, jingle untuk Pilbup tak hanya bisa dinyanyikan dan dinikmati semua kalangan hingga anak-anak, sehingga jingle KPU bisa booming," terangnya.

Sementara Ketua Ahmad Roni berharap, FGD dengan peserta dari berbagai latar belakang ini bisa jadi bahan masukan untuk lomba maskot dan jingle yang digelar pihaknya menyongsong Pilkada 2020. "Sampai hari ini, Gresik dibanding dengan kabupaten/kota lain belum punya maskot dan jingle, meski tak wajib," katanya.

Menurut Roni, pembuatan maskot dan jingle terlambat karena belum ada pencairan dana hibah dari Pemda. "Hal ini selalu menjadi alsan klasik di seluruh Indonesia. Jadi, bukan hanya Gresik," ungkapnya.

Baca Juga: Pro Bumbung Kosong, 2 Kali Mega Bagus Tak Hadiri Panggilan PDIP Gresik

Roni secara tak langsung setuju jika maskot Pilkada nantinya berupa hewan atau tumbuhan, maupun hal lain yang mencerminkan ciri khas Gresik.

"Di Gresik banyak kekhasan. Barangkali Gajah Mungkur, Perahu Nyi Ageng Pinatih, Katak di gapura Syekh Maulana Malik Ibrahim dan lainnya yang menarik, " katanya.

Sementara untuk pembuatan jingle, Roni menyatakan kemungkinan tak dilombakan oleh KPU. "Nanti minta ke yang bisa membuat jingle, " pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Ini Kata KPU Gresik soal Pilkada Ulang Jika Calon Tunggal Kalah dengan Kotak Kosong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO