NGANJUK (BangsaOnline) - Delapan desa yang meliputi Desa Tritik, Sambikerep, desa Rejoso, Musir lor, Banjarejo, Talang, Mlorah dan desa Musir Kidul di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk diterjang banjir badang dini hari tadi.
Bencana ini terjadi pada kamis malam pukul 00.00 (18/12/2014) yang disebabkan oleh meluapnya sungai Samantok yang tidak mampu menahan debit air setelah hujan mengguyur kabupaten tersebut selama 5 jam. Ketinggian air yang menggenangi desa di Rejoso ini bervariasi dari lutut hingga dada orang dewasa. Sejumlah warga yang rumahnya mulai direndam air pun panik.
Baca Juga: Hari Terakhir Kampanye, Bunda Ita-Mbak Zuli Keliling Nganjuk Dikawal Rombongan Ledang dan Becak
Warga pun tak bisa berbuat banyak, mereka
hanya bisa menanggul pintu rumah dengan karung pasir untuk sekedar menghalang air agar tidak terlalu banyak masuk kerumah dan menyelamatkan
perabot rumah tangga dari benaman air.
Warga
mengaku banjir bandang seperti ini terjadi setiap tahun. Sebab disaat
musim penghujan, sungai samantok yang melintasi wilayah kecamatan Rejoso
tak mampu menahan debit air hingga tanggul mengalami jebol.
“Tiap
tahun di sini selalu terjadi banjir, ketinggian air bisa mencapai
setinggi dada orang dewasa” ungkap Slamet salah satu warga Rejoso saat
di konfirmasi BangsaOnline.com
Selain itu banjir bandang juga menggenangi puluhan hektar sawah petani hingga terancam gagal panen. Tidak hanya itu, banjir ini juga mengakibatkan lumpuhnya jalur utama Nganjuk-Bojonegoro.
Ketua Tagana Kabupaten Nganjuk, Aris Trio Efendi menyatakan, tinggi air pada peristiwa banjir bandang tersebut mencapai 2 meter di 8 desa di Kecamatan Rejoso. Namun Aris mengatakan, pihaknya belum bisa mengkalkulasi kerugian warga akibat terjangan banjir. Sebab pihaknya masih melakukan identifikasi kerusakan wilayah yang terkena banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News