​Dicari, Wali Kota Surabaya Mampu Selesaikan Air PDAM dan Surat Ijo

​Dicari, Wali Kota Surabaya Mampu Selesaikan Air PDAM dan Surat Ijo

Lebih parah lagi, warga Surabaya Utara. Mereka harus beli air di depo-depo. Tiap hari! Otomatis menambah beban ekonomi. Terutama mereka yang kelas ekonomi – maaf – bawah. Bahkan kawasan ini tidak hanya problem air bersih. Tapi juga seolah tak tersentuh pembangunan. Pembangunan oleh negara.

Loh, bukankah Surabaya kota metropolitan? Bukankah wali kota Surabaya berkali-kali mendapat penghargaan? Baik nasional maupun internasional? Bukankah Bu Risma – panggilan Tri Rismaharini – dipuji sebagai wali kota terbaik? Paling tidak, oleh pendukungnya?

Itulah yang jadi ironi. Ternyata penghargaan untuk kepala daerah tak paralel dengan prestasi konkret yang dirasakan warga. Penghargaan itu cenderung seremonial politis dan berpotensi mengelabui warga. Karena itu penghargaan seremonial politis itu perlu ditinjau ulang.

Apakah Bu Risma tak berprestasi? Hanya orang yang tak bisa berpikir obyektif yang menganggap Bu Risma tak berprestasi. Banyak sekali prestasi Bu Risma. Penghijauan, salah satu prestasi Bu Risma. Dan masih banyak lagi. 

Namun juga tidak benar jika Bu Risma dianggap manusia super dan walikota terbaik. Faktanya masih banyak sekali problem kebutuhan dasar warga Surabaya yang tak bisa diselesaikan selama kepemimpinan Bu Risma. Padahal Bu Risma menjabat walikota Surabaya selama dua periode, 10 tahun.

Diantaranya problem air bersih PDAM yang hingga sekarang masih amburadul. Belum teratasi. Ini tentu menjadi PR serius bagi para calon walikota Surabaya. Apalagi, dari wali kota ke wali kota, termasuk Bu Risma, belum bisa menyelesaikan air PDAM. Padahal air bersih merupakan kebutuhan dasar warga di manapun, termasuk warga Surabaya. Bukankah salah satu ukuran sukses seorang kepala daerah - dalam hal ini wali kota - diukur dari prestasinya dalam melayani warga untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari?

Begitu jua surat ijo. Masalah ini makin krusial. Warga tak pernah mendapat kepastian, tentang tanah yang ditempati, terutama secara hukum. Akibatnya, mereka demo dan demo. Terhadap wali kota yang baru.

Belum lagi masalah kemiskinan. Pengangguran. Narkoba. Minuman keras. Yang kini menjamur. Di gang-gang. Di Surabaya.

Karena itu, kini dicari atau ditunggu, walikota yang bisa menyelesaikan air PDAM, surat ijo, dan problem sosial yang lain itu. Wallahu’lam bisshawab.  

Penulis, warga Surabaya, praktisi media, alumnus Pascasarjana Unair

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO