KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pasar Sayur Kota Batu tahap 2 yang pembangunannya memakan waktu delapan bulan, akhirnya diresmikan Wali Lota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko, Senin (17/2). Hadir dalam acara itu, Wakil Wali Kota Batu Ir. H. Punjul Santoso, Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama, perwakilan Kejari Batu, Sekda Drs. Zadim Effisiensi, para kepala OPD, dan perwakilan pedagang pasar sayur.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Batu, Drs. Ec. Arif Setyawan, M.M. dalam laporannya menjelaskan, proses pembangunan pasar sayur di Kota Batu yang menempati lahan lebih kurang 3.000 m2 itu tidaklah mudah. Pada pembangunan tahap pertama tahun 2017 yang menelan biaya Rp 8,8 miliar tidak berjalan mulus. Menurutnya, di tahap pertama hanya terbangun pondasi, pembangunan kios luar sebanyak 136 kios, dan pengerjaan lantai.
Baca Juga: Pemkot Batu dan DPRD Sepakati APBD 2025, Alokasi Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
"Mohon maaf Bu Wali, ternyata di pembangunan pasar sayur tahap pertama, pedagang tidak mau keramik. Maunya seperti yang sekarang ini. Akhirnya, di pembangunan pasar sayur tahap kedua, lantai keramik terpaksa kami bongkar jadi los," ujar Arif.
Selanjutnya, pembangunan pasar sayur Kota Batu tahap 2 dimulai pertengahan tahun 2019 dengan nilai kontrak Rp 5.040 miliar. Di tahap kedua ini, pihak kontraktor mengerjakan kontruksi atap, pembangunan los dalam sebanyak 138 los, termasuk beberapa los untuk tempat packing. Jumlah total pedagang sayur yang ada di dalam bangunan dan di luar bangunan sebanyak 274 pedagang sayur.
Dengan seizin pedagang lama, pihak kontraktor juga melakukan pembongkaran 20 kios depan dan 14 kios samping. Hal itu dilakukan untuk memperlancar arus masuknya alat berat, termasuk memperlancar proses bongkar muat barang nantinya. Selain itu, di pembangunan tahap 2, kontraktor juga memasang paving di sekeliling pasar.
Baca Juga: Peringati Hakordia, Pj Wali Kota Batu Minta Sektor Pendidikan Tumbuhkan Budaya Antikorupsi
"Ada juga beberapa pekerjaan yang dilajutkan tahun 2020 sesuai saran ahli bangunan gedung dan dewan terkait dengan drainase. Persoalan ini memang mendesak dilakukan sinkronisasi. Baik yang ada di luar maupun di dalam. Sebab, ketinggian saluran drainase perlu penyesuaian. Selain itu, ventilasi bagian atas yang kanan dan kiri juga nanti akan diperbaiki karena kalau hujan ada percikan air yang masuk," imbuhnya.
Terakhir, Arif melaporkan, di pembangunan pasar sayur tahap dua, pihak kontraktor juga melakukan pemasangan kanopi kios yang menghadap keluar di sebelah timur dengan maksud mengurangi panas. Selain itu, dibangun juga pintu gerbang pasar sayur.
"Terakhir perlu saya sampaikan, perlu adanya pertimbangan pembebasan satu kavling kios yang menonjol ke depan. Terus terang kami tidak berani membongkar waktu itu karena bangunan kios itu ternyata sudah sertifikat hak milik dan pemiliknya minta ganti rugi jika dibongkar," terangnya.
Baca Juga: Masifkan Tangani Sampah, Pemkot Batu Tambah dua Mesin Incenerator di 2 Kelurahan ini
Sementara itu, Wali Kota Batu Hj. Dra. Dewanti Rumpoko bersyukur pembangunan Pasar Sayur Tahap 2 bisa selesai dan bisa segera difungsikan. Dia juga menyinggung tanggal peresmian pasar yang jatuh pada tanggal 17 yang juga berarti angka 8, jika 7 ditambah 1. Menurut fengshui, angka 8 merupakan angka keberuntungan. Diharapkan, setelah ditempati pedagang, bangunan pasar ini membawa keberuntungan dan keberkahan bagi pedagang.
"Saya bersyukur luar biasa karena peresmian pasar ini jatuh pada tanggal 17. Itu kan tanggal keramat. Bangsa Indonesia merdeka pada tanggal 17. Tujuh ditambah satu kan delapan. Angka 8 itu menurut fengshui merupakan angka yang bagus. Rezeki tidak terputus-putus. Semoga rezeki pada pedagang sayur di tempat yang baru ini nantinya lancar tidak putus-putus," harap Dewanti.
Baca Juga: Pj Aries Keliling Sekolah di Kota Batu, Pantau Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis
Berdasarkan fakta di lapangan, ungkap Dewanti, pedagang yang menempati pasar yang sudah diperbaiki rata-rata omzetnya mengalami kenaikan 300 persen. Hal itu sangat beralasan karena pembeli merasa nyaman berbelanja di tempat yang baru.
Wali Kota juga mengapresiasi perjuangan tim Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan dan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu yang sangat intensif sehingga pembangunan pasar sayur tahap 2 ini terwujud. Menurut Dewanti, Pemerintah Kota Batu tidak ingin setengah-setengah membangun sesuatu.
Baca Juga: Dorong Investasi, Pemkot Batu Gelar Penganugerahan Investment Award 2024
Dalam kesempatan itu, dia juga menyebut hal yang paling riskan yakni masalah lelang proyek pembangunan pasar.
"Tahun 2018 kita gagal karena peserta lelang tidak memenuhi kualifikasi. Baik administrasi, tidak cukup modal, dan tenaga ahlinya tidak memadai. Karena gagal, bukan hanya pedagang saja yang sedih. Saya juga sedih, Pak Wawali sedih. Alhamdulillah tahun 2019 pembangunan pasar sayur ini bisa terwujud. Terima kasih juga kami sampaikan kepada ibu Kajari Kota Batu melalui TP4D nya yang ikut mendampingi proses pembangunan pasar sayur ini hingga selesai," jelasnya.
Dewanti berpesan kepada pedagang agar menjaga bangunan pasar sayur ini baik-baik. Jika ada kerusakan sedikit hendaknya pedagang berinisiatif untuk memperbaiki tanpa menunggu dinas terkait. Ia berharap pula agar pedagang ikut menjaga kebersihan, kerapian, serta kerukunan antarsesama pedagang.
Baca Juga: Kota Batu Masuk Nominasi Kota Terinovatif dalam Innovative Government Award 2024
Wali Kota Batu juga menyinggung rencana Pemkot Batu untuk membangun Pasar Besar Kota Batu tahun 2021 mendatang. Ia katakan, tahun ini Pemkot Batu tengah menyelesaikan proses administrasi untuk pembangunan pasar besar Batu tersebut.
"Tahun 2021 pasar besar Batu harus dibangun. Tidak boleh ada yang tidak setuju. Semua harus setuju pembangunan Pasar Besar Batu. Kalau tidak setuju, monggo berdagang di tempat lain. Kami tidak melarang untuk pindah. Yang setuju monggo bersama kami. Kami malu, di saat pariwisata maju, justru pasarnya tidak mendukung. Saya tidak ada kompromi lagi. Tahun 2021 Pasar Besar Batu harus dibangun," tegas Dewanti.
Dewanti menjamin, Pemerintah Kota Batu tidak akan memungut biaya sepeser pun kepada pedagang terkait pembangunan Pasar Besar Batu. Menurutnya, saat ini pemerintah pusat telah menganggarkan sekitar Rp 200 miliar untuk mewujudkan pembangunan Pasar Besar Kota Batu tersebut. (asa/rev)
Baca Juga: Pemkot Batu Apresiasi Langkah Cepat Kanwil Kemenkumham Jatim Berikan Pelayanan KI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News