Menengok Kembali Proses Pembangunan MERR Sejak 1996

Menengok Kembali Proses Pembangunan MERR Sejak 1996 Jalan Middle East Ring Road (MERR) telah rampung 100 persen membentang sepanjang 10,75 kilometer.

Proyek pembangunan Jalan Middle East Ring Road () yang sangat fenomenal itu telah rampung 100 persen. Jalan yang membentang di sepanjang 10,75 kilometer itu dibangun sejak 1996, sehingga banyak doa dan perjuangan mengiringi pembangunannya.

Jalan yang diberi nama Ir. Soekarno itu membentang dari Jalan Kerjeran hingga Gunung Anyar atau perbatasan Surabaya-Sidoarjo. Sabtu (15/2/2020) lalu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Jalan IIC sisi Gunung Anyar. Peresmian ini sekaligus menandai rampungnya Jalan Merr secara keseluruhan.

Jalan Merr merupakan salah satu rangkaian jalan arteri primer di Kota Pahlawan dan menjadi pintu gerbang Kota Surabaya di sisi Timur. Proyek pembangunan Jalan ini tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya tahun 2014–2034 dan menjadi prioritas pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Surabaya tahun 2016–2021.

Pada saat perencanaan dulu, beberapa bagian dari itu sempat mau dijadikan jalan tol. Namun, saat itu Wali Kota Risma ngotot tidak mau karena dia memikirkan warganya yang nanti tidak bisa lewat.

“Kenapa saya ngotot tidak mau jalan tol? Karena saya tahu bahwa warga saya masih banyak yang memakai sepeda motor. Dengan jalan ini, siapa pun bisa lewat, tidak peduli kaya atau miskin. Tapi kalau jalan tol, maka yang punya mobil saja yang bisa lewat,” kata Wali Kota Risma.

Selain itu, Presiden UCLG ASPAC ini juga memastikan bahwa Jalan itu untuk mempermudah akses masuk atau pun keluar Surabaya. Bahkan, akses itu juga digunakan untuk akses beribadah. “Kalau seseorang mau bekerja, berarti dia beribadah. Kemudian ada pula seseorang yang mau beribadah ke masjid atau pun gereja. Makanya, meskipun dengan keterbatasan dana, saya tetap ngotot tidak mau tol,” ujarnya.

Di samping itu, Wali Kota Risma juga mengajak warga Surabaya, khususnya warga Gunung Anyar untuk selalu mencari rezeki yang halal dan barokah. Karenanya, kalau nanti ada yang mau membuka usaha di sepanjang jalan , ia meminta untuk tidak diganggu, karena rentetannya sangat panjang. Ia menyontohkan apabila ada yang mau membuka restoran di sekitar . Saat membuka restoran, pasti dia membutuhkan juru masak dan para pelayannya.

“Tentunya, itu akan membuka peluang kerja untuk orang lain, sehingga orang-orang itu bisa memberikan nafkah bagi keluarganya dan anaknya bisa sekolah, sehingga anaknya tidak melakukan perbuatan kriminal. Jadi, rentetannya panjang sekali. Itu namanya barokah. Makanya, setiap kali saya melakukan pembangunan di Surabaya, selalu saya pikirkan, jangan sampai ada yang menggangu. Jangan lupa ada hablumminallah dan hablumminannas,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengatakan Jalan ini terbagi menjadi 3 bagian. Pertama, IIA dari Jalan Kenjeran-perempatan Unair Kampus C atau Jalan Mulyorejo. Kedua, IIB dari perempatan Unair Kampus C atau Jalan Mulyorejo-perempatan Jalan Arief Rahman Hakim. Ketiga, IIC dari perempatan Jalan Arief Rahman Hakim-Gunung Anyar (perbatasan Surabaya-Sidoarjo).

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO