Kadis Perpustakaan dan Arsip: Terlalu Dini Pamekasan Jadi Kabupaten Literasi

Kadis Perpustakaan dan Arsip: Terlalu Dini Pamekasan Jadi Kabupaten Literasi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pamekasan Budi Asy'ari saat diwawancarai wartawan.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pencanangan Kabupaten sebagai Kabupaten Literasi pada tahun 2022 oleh pemerintah setempat, dinilai sangat berat oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Budi Asyari.

Bahkan, Budi Asyari pesimis Kabupaten bisa menjadi Kabupaten Literasi di tahun 2022 mendatang, seperti yang dicanangkan Bupati Baddrut Tamam.

Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital

"Terlalu dini kalau kita mau bicara soal kabupaten literasi. Kami sendiri masih pesimis," ungkap Budi kepada BANGSAONLINE.com.

Ia beralasan, saat ini budaya baca masyarakat di Kabupaten masih rendah. Sedangkan parameter kabupaten literasi dari Perpustakaan Nasional dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tergolong tinggi.

"Sampai hari ini tidak ada kabupaten literasi di Indonesia, apalagi pencanangan kabupaten literasi," tuturnya, Selasa (03/03/20).

Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai

Budi menyarankan Kabupaten terlebih dahulu mencanangkan tahapan gerbang literasi, mengingat dari tahun ke tahun tingkat minat baca belum mengalami perkembangan yang berarti.

Ia mengungkapkan, indeks gemar membaca di Jawa Timur masih berada di angka 8,2 berdasarkan buku edaran yang dikeluarkan oleh Kemendikbud. Sejauh ini pihaknya sedang menyusun indeks literasi di Kabupaten dengan memasukkan pesantren sebagai salah satu elemen.

"Cuma berdasarkan intruksi dari Bupati, kita diperintahkan untuk membuat blueprint tentang sebagai kabupaten literasi 2022," pungkasnya.

Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata

Menanggapi hal ini, salah satu penggerak literasi di , Moh Hasanuddin menilai program yang dicanangkan Pemkab perlu disambut dengan baik.

"Bukan persoalan menuju kabupaten literasi 2022, setidaknya untuk meningkatkan minat baca masyarakat di kabupaten ini. Persoalan menjadikan sebagai kabupaten literasi itu urusan nanti. Yang terpenting, di ini masyarakatnya untuk setidaknya daya bacanya meningkat," kata ketua Komunitas Membaca (Kompak) itu.

Dengan demikian, kata dia, upaya pemerintah harus didukung. "Sekalipun, untuk benar-benar berlabel kabupaten literasi itu tidak mudah," paparnya. (yen)

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pj Bupati Pamekasan Buka Bazar UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO