Suar Indonesia Gencar Sosialisasi Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS

Suar Indonesia Gencar Sosialisasi Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS Sanusi, S.Pd, Direktur Suar Indonesia saat berdiskusi dengan tim di kantornya, Kamis (12/3). foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Maraknya virus corona tidak mengendurkan semangat tim dari Suar Indonesia untuk terus menyosialisasikan program pencegahan dan penanggulangan di Kabupaten Kediri.

Sanusi, S.Pd. Direktur Suar Indonesia didampingi Budiman Widyanarko, Organizer wilayah Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa dalam menyosialisasikan program ini, Suar Indonesia menjadi mitra strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.

Baca Juga: Samsul RWJ dan Puluhan Pengusaha Sound Horeg Deklarasi Dukung Dhito-Dewi

"Kami mencoba untuk mengajak perubahan perilaku melalui komunikasi untuk kelompok populasi kunci wanita pekerja seks (WPS), baik langsung dan tidak langsung," kata Sanusi, Kamis (12/3).

Menurut Sanusi, pencegahan HIV melalui program Pencegahan Melalui Transmisi Seksual (PMTS) untuk pekerja seks perempuan dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (MSM), serta program Layanan Alat Suntik Steril (LASS) adalah poin penting dalam upaya mengurangi penyebaran virus HIV.

Diakui oleh Sanusi, bahwa ada beberapa faktor yang sedikit menghambat program ini. Antara lain, karakteristik intervensi yang berfokus pada perubahan perilaku dan norma sosial.

Baca Juga: Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi di Hari Sumpah Pemuda 2024

Selain itu adanya sejumlah peraturan atau kesepakatan di tingkat daerah yang tidak kondusif terhadap penjangkauan kelompok populasi kunci. Juga masalah layanan kesehatan umumnya, terdapat ketidak-seimbangan antara pencegahan dan pengobatan, di mana komponen pengobatan biasanya mendapat perhatian serta pendanaan terbesar.

"Stigma terhadap perilaku populasi kunci, juga sering menjadi hambatan untuk menemukan dan mengenali serta meningkatkan cakupan program," terang Sanusi.

Masih menurut Sanusi, bahwa gerakan-gerakan politik yang menentang program HIV dan AIDS telah menyulitkan pelaksanaan program PMTS. Contohnya, kebijakan dan pelaksanaan penutupan lokalisasi di beberapa tempat di Kediri telah merugikan program PMTS di daerah ini.

Baca Juga: Paguyuban Pendekar Nusantara Siap Menangkan Vinanda-Gus Qowim di Pilkada 2024

Secara project, lanjut Sanusi, Suar Indonesia mendapatkan dukungan dari Global Fund (GF) untuk intervensi kelompk populasi kunci (popkun) WPS langsung maupun WPS tidak langsung yang ada di wilayah Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Tulungagung.

"Secara programatik bagaimana membangun layanan berbasis komunitas bisa terwujud, sehingga program pencegahan HIV ini bisa berjalan dengan baik," tandas Sanusi. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO