SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak menyampaikan, penerapan online dan offline learning menjadi alternatif pola belajar jarak jauh (PBJJ) yang sangat efektif menyusul diliburkannya sekolah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19).
"Jawa Timur ini cakupannya luas, dan kondisi masing-masing sekolah berbeda. Ada yang koneksi internetnya bagus dan ada yang tidak. Sehingga metode PBJJ baik online maupun offline bisa menjadi alternatif," terang Emil sapaan akrab Wagub Jatim saat meninjau penerapan online learning SMA Al-Hikmah, Jl. Kebonsari, Surabaya, Senin (16/3).
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
Emil menegaskan, meski para siswa tidak ke sekolah, namun proses belajar mengajar tetap terus berjalan dengan model PBJJ. Dengan demikian, para siswa akan tetap bisa dipantau progres belajarnya dalam setiap harinya.
Ia mencontohkan, SMA Al-Hikmah telah memiliki aplikasi yang bisa memfasilitasi online learning. Di mana, setiap siswa yang sudah login bisa diketahui keaktifannya baik dalam mengerjakan tugas ataupun saat interaktif.
"Lewat aplikasi yang diterapkan Al-Hikmah akan bisa diketahui aktivitas yang dilakukan para peserta didik di rumah sesuai ia login. Misal, sesuai login dia langsung aktif atau justru santai-santai semua akan bisa terlihat," urai wagub yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Emil menambahkan, bagi para peserta didik yang susah mencari akses internet, maka pola online learning tidak akan dipaksakan. Hal itu untuk menghindari peserta didik mencari wifi gratis sehingga akan berada di kerumunan orang.
"Kita tidak akan memaksakan online learning ketika para peserta didik ini susah mencari internet. Karena kita tidak ingin justru mereka akan keluar rumah dan bertemu banyak orang hanya untuk mencari wifi gratis," tandasnya.
Untuk pola offline sendiri, lanjut Emil, yaitu dengan menerapkan tugas-tugas ataupun materi apa saja yang harus dikerjakan oleh peserta didik selama di rumah. Dan waktu pengerjaannya tidak selama 2 minggu, namun akan dicek secara periodik oleh guru mereka.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
"Ini sebenarnya salah satu cara kita untuk mendidik kedisiplinan para peserta didik," imbuhnya.
Menurut Emil, momen ini merupakan saat yang bagus untuk mendidik anak-anak menuju independen learner. Di mana, secara bertahap anak-anak bisa belajar di kelas, bisa belajar saat tidak di kelas, serta bisa belajar sendiri tanpa bimbingan. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News