DPRD Gresik Rekomendasikan Rp 2 M Lewat BPBD untuk Penanggulangan Corona

DPRD Gresik Rekomendasikan Rp 2 M Lewat BPBD untuk Penanggulangan Corona Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Ketua Asluchul Alif memberikan keterangan terkait anggaran penanganan Corona. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com melakukan langkah cepat untuk mencegah masuknya virus Corona () di Kabupaten Gresik.

Ketua Fandi Akhmad Yani menyatakan, pihaknya telah merekomendasi anggaran kedaruratan yang ada di Badan Penanggulangam Bencana (BPBD) Gresik dialokasikan untuk kebutuhan pencegahan penyebaran Corona di kota wali dan santri ini.

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

"Totalnya mencapai Rp 2 miliar. Anggaran pos kedaruratan itu bisa digunakan untuk penanganan kasus ," ujar Yani, didampingi Wakil Ketua DPRD Asluchul Alif saat memberikan keterangan pers, Jumat (20/2) sore.

Pada kesempatan ini, Gus Yani juga menyinggung efek menurunnya perekonomian di Kabupaten Gresik pasca wabah Corona yang telah menelan 309 korban (positif), dan 25 meninggal dunia se-Indonesia.

Menurutnya, perekonomian lokal Gresik cukup terdampak pandemi Corona. Aktivitas perekonomian seperti mall, perhotelan, mini market, pasar, warung, pedagang asongan, dan pedagang kaki lima mulai sepi.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

"Jangan sampai kondisi seperti ini sampai menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Makanya harus diantisipasi," jelasnya.

Sementara Asluchul Alif menyatakan, Pemkab Gresik bisa realokasi dana apabila membutuhkan tambahan anggaran untuk penanganan sebaran virus Corona. "Bisa melalui sejumlah pos anggaran yang bisa diambil dan Dewan akan setujui untuk kepentingan masyarakat," katanya.

Ia juga meminta Pemkab Gresik menyiapkan media center untuk menginformasikan kondisi terkini (update) terkait perkembangan .

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Ia juga meminta pemerintah agar selektif terhadap kegiatan kerumunan massa, dan tak terburu-buru mengambil kebijakan isolasi (lockdown), seperti menutup masjid, pasar, dan sarana lain tempat massa berkumpul, baik untuk beribadah maupun transaksi ekonomi.

"Yang penting langkah antisipasi dan pencegahan benar-benar dilakukan dengan realokasi anggaran untuk tangani ," katanya.

Sementara Anggota Fraksi PKB, Moh. Syafi' A. M. menambahkan, bahwa dewan siap menyetujui anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Corona. "Sesuai dengan amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri), berapa pun besarnya anggaran untuk penanganan akan disiapkan. DPRD siap mengalokasikan," pungkas Syafi'. (hud/rev)

Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO