BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Blitar berinisial SM diisolasi di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar setelah masuk dalam daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona (Covid-19). Status itu setelah SM kembali dari Surabaya.
Humas Kemenag Kabupaten Blitar, Jamil Mashadi mengatakan, yang bersangkutan awalnya mengeluh demam dan sesak napas. Kemudian memeriksakan diri ke RSUD Mardi Waluyo, dan dinyatakan PDP sehingga harus diisolasi.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Betul, jadi gini, kemarin beliau merasa tidak enak badan, lalu ke rumah sakit karena riwayatnya baru mengikuti pelatihan Petugas Haji 2020 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Pagi tadi beliau melapor ke kantor kalau dikarantina di RSUD Mardi Waluyo," jelas Jamil, Selasa (24/3/2020).
Pelatihan itu, lanjutnya, dilaksanakan pada tanggal 9-18 Maret 2020. Selain pegawai Kemenag Blitar, pelatihan juga diikuti seorang dokter wanita asal Kecamatan Srengat yang telah terlebih dulu dinyatakan PDP dan juga diisolasi di RSUD Mardi Waluyo.
"Jadi selain dari Kemenag Blitar, satu rombongan itu juga ada bu dokter yang sudah PDP," imbuhnya.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
Kata Jamil, sepulang dari Surabaya, SM sempat istirahat tiga hari di rumah. Kemudian dia kembali masuk kantor pada 20 Maret 2020. Di ruang Kasi Haji, kebetulan ada sekitar empat orang staf yang sempat berinteraksi dengan SM.
"Ada sekitar empat orang, jadi kami minta mereka isolasi mandiri. Kami juga sudah semprot disinfektan ke seluruh ruangan Kantor Kemenag Kabupaten Blitar," tambah Jamil.
Kemenag Blitar sudah melaporkan hal ini ke Kementerian Agama Pusat. Dan sudah ada instruksi mereka yang ikut dalam pelatihan itu di asrama haji Sukolilo segera memeriksakan diri.
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
"Alhamdulillah, yang lain yang sempat berinteraksi dengan Pak Munib tidak ditemukan gejala awal," pungkasnya. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News