Ketua NU Malaysia: Memprihatinkan, Pekerja Migran Indonesia Buat Makan Saja Tak Ada

Ketua NU Malaysia: Memprihatinkan, Pekerja Migran Indonesia Buat Makan Saja Tak Ada Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang sedang mengalami kesulitan ekonomi bersama para pengurus PCI NU Malaysia. foto: istimewa/ bangsaonline.com

"Berdasarkan nasihat daripada Kementerian Kesehatan dan pakar-pakar kedokteran, pemerintah hari ini memutuskan melanjutkan pelaksanaan MOC untuk tempo dua minggu lagi, yaitu daripada 15 April sampai 28 April 2020," kata PM Yassin dalam sebuah siaran langsung, Jumat (10/4/2020).

Menurut Abdullah Rois, PKP atau MOC bukan lockdown seperti ditulis beberapa media di Indonesia. “Kalau lockdown isitilah di sini (-red) PKPD (Perintah Kawalan Pergerakan Diperketat),” jelas Abdullah Rois yang alumnus Pesantren Tebuireng itu.

Menurut dia, PCI NU dan banom-banomnya selama ini sudah bergerak. “Data sumbang untuk Buruh Migran Indonesia (BMI) kami sudah mengalokasikan 90 persen dari dana yang terkumpul di daerah Kuala Lumpur dan Selangor, dan kami masih banyak permintaan dari negeri-negeri, kabupaten lain seperti Perak, Johor, Penang, dan lainnya,” katanya.

Menurut dia, dana yang terkumpul benar-benar tak mencukupi. “Kami masih mencari lagi para donatur yang peduli terhadap BMI, PMI, dan TKI,” katanya sembari mengungkapkan bahwa pekerjaan mereka rata-rata buruh kasar, pekerja bangunan, cleaning service, pegawai kedai makanan, dan sebagainya. (MA) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO