KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Kontraktor pelaksana proyek Pasar Sayur Tahap 2 Kota Batu, PT Bintang Wahana Tata (BWT) berharap Pemerintah Kota Batu bisa mencairkan sisa anggaran proyek sebesar 20 persen atau senilai Rp 1,6 miliar. Pasalnya, sudah empat bulan proyek pasar senilai Rp 5,04 miliar itu selesai dibangun dan telah digunakan pedagang.
"Tinggal 20 persen yang belum kami terima. Nilainya lebih kurang Rp 1,6 miliar. Informasinya masih akan di-PAK-kan. Tapi seandainya anggarannya memang ada, ya lebih cepat lebih baik. Karena kami juga butuh dana operasional," ujar Dirut PT BWT, Wawan Prasetyawan kepada BANGSAONLINE.com, Senin (13/4).
Baca Juga: DPUPR Kota Batu Ajukan Pemindahan Pohon Tabebuya untuk Proyek Pedestrian
Menurutnya, sejak selesai dikerjakan, PT BWT telah menyerahkan berita acara serah terima bangunan pasar sayur Kota Batu tahap 2 itu kepada Pemkot Batu yang diwakili Kepala DPUPR Kota Batu, Arief E.C Setyawan, 28 Januari lalu.
Selanjutnya, pada Februari 2020, pasar sayur itu diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.
Disinggung tentang bocornya atap tambahan Pasar Sayur Tahap 2 Kota Batu akibat hujan deras dan angin kencang akhir Maret lalu, Wawan mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah memperbaikinya dengan memasang terpal dan seng. Ia mengatakan, pemasangan terpal dan seng hanya untuk semantara, karena para pedagang mengusulkan diganti galvalum.
Baca Juga: Bangun Pedestrian Rp14 Miliar, Pemkot Batu Percantik Kawasan Jalan Protokol di Pusat Kota
"Setelah kejadian itu, pedagang minta agar material penutup atas yang terbuat dari mika tebal itu diganti galvalum. Karena ini mengubah spek, tentu kami harus menunggu keputusan dinas terkait dulu," tutur Wawan.
Diakui, material atap tambahan dari bahan mika tebal itu memang tidak tahan lama. Namun, pihaknya sebagai kontraktor hanya melaksanakan yang sudah diputuskan pihak konsultan pengawas.
"Memang bahannya tidak tahan lama. Apalagi kena panas dan hujan. Tapi kami mengerjakan sesuai spek yang diputuskan konsultan pengawas. Para pedagang sepertinya juga kurang srek dengan warna hijau karena mempengaruhi dagangan mereka katanya," terangnya. (asa/rev)
Baca Juga: Imbas PMK, Pemkot Batu Tutup Pasar Hewan Pathok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News