LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Awalnya menanam pisang hanya sebagai peneduh tanaman durian yang ditanamnya. Ternyata hasilnya mengejutkan. Bahkan dalam satu hektare, kebun pisang miliknya menghasilkan Rp 450 juta per tahun.
Adalah H. Sholahuddin yang akrab dipanggil Kaji Sholah. Pria ini ternyata cukup piawai dalam bercocok tanam. Bila sebelumnya karena sentuhan tangan dinginnya, ia bisa menginspirasi dan membangkitkan para petani untuk menanam jagung dengan benar dan produktivitasnya cukup tinggi, kini mantan Kepala Desa Banyubang Kecamatan Solokuro Lamongan ini kembali membuat inspirasi baru bagi masyarakat khususnya para petani.
Baca Juga: Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja
Tanaman pisang milik Kaji Sholah yang ada di Desa Karangcangkring Kecamatan Karanggeneng dan di Desa Brangsi Kecamatan Laren cukup menjanjikan penghasilannya. Bagaimana tidak, tanaman pisang yang biasa hanya ditanam untuk melengkapi tanaman pokok, ternyata bisa menghasilkan rupiah yang tidak sedikit.
Kaji Sholah menanam pisang jenis Raja Bulu dan Emas Kirana. Dua komoditi itu mampu menambah pundi-pundi keuangannya. Tiap satu hektare dengan populasi 1.000-1.100, dalam satu tahunnya bisa menghasilkan Rp 450 juta.
Dikatakan Kaji Sholah, beberapa bulan ke depan ini, kebunnya juga akan panen. Dengan asumsi setiap satu rumpun bisa mengasilkan 3 tandan pisang. Di mana setiap satu tandannya dihargai Rp 125-150 ribu.
Baca Juga: Hadiri Workshop Literasi dan Inklusi Keuangan, Pj Wali Kota Kediri Berikan Arahan kepada Pelaku UMKM
"Bisa dihitung satu tandan kalau tengkulak ambil langsung dari kebun rata-rata Rp 150 ribu, kalau tiga tandan berarti bisa hasilkan Rp 450 ribu," terangnya kepada sejumlah wartawan.
Satu tandan setahun, kata Sholahuddin, bisa menghasilkan Rp 450 ribu, kalau dikalikan populasi 1.000 rumpun, satu hektarenya bisa menghasilkan sampai Rp 450 juta. Rata-rata setiap bulannya, ia mendapatkan hasil dari tanam pisang ini sampai Rp 25 jutaan.
Disinggung soal modal dan biaya perawatannya, pria yang juga bacabup dalam Pilkada Lamongan ini menyebut tidak lah sulit. Yang terpenting air dan pupuk cukup.
Baca Juga: Bulan Haji, Omzet Perajin Kotak Hantaran Limbah Kardus di Jombang Meningkat
"Terkait dengan modal awal menanam pisang hingga berbuah, biaya satu hektarenya kurang lebih 100 juta. Itu pun sudah termasuk biaya yang merawat," ungkapnya.
Ia berharap, kepada masyarakat, khususnya petani di Lamongan untuk bisa memanfaatkan potensi dan peluang besar dengan penghasilan besar dengan menanam pisang. "Kalau ada lahan gersang dan kosong, coba dimanfaatkan untuk tanam pisang, apalagi harga pisang selalu stabil," ungkapnya.
Bahkan beberapa hari yang lalu ia sempat membuat video tutorial cara menanam pisang dengan baik dan benar. "Semoga video tersebut bermanfaat dan bisa menginspirasi masyarakat untuk terus bergerak agar hidup lebih produktif dan menghasilkan serta bermanfaat untuk orang lain," pungkasnya. (qom/rev)
Baca Juga: Bupati Yuhronur Apresiasi Kiprah Milenial Muda dan Santri yang Berhasil Angkat Potensi Lamongan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News