PONOROGO (BangsaOnline) - Segera mewujudkan produk pariwisata yang layak jual, dan berdaya saing tinggi, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Hal itu selayaknya sudah menjadi sebuah daftar rencana program di setiap wilayah yang memiliki potensi wisata yang besar kalau tidak mau ketinggalan di era persaingan pasar bebas Asean ini. Demikian Juga yang dilakukan Kabupaten Ponorogo sebagai wilayah yang memiliki cukup variatif Potensi Pariwisata.
Kepala Disbudparpora Kab. Ponorogo drh. Sapto Djatmiko mengatakan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata ini telah di lakukan. Salah satunya dengan terus melakukan pembinaan pembiaan pada berbagai potensi yang ada.
Baca Juga: Hadapi MEA, Puluhan Tukang Becak di Kediri Belajar Bahasa Inggris
”Untuk menghadapi keterbukaan pasar regiona Asean ini kita memang perlu melakukan bagimana potensi Pariwisata Seni dan budaya kita ini dapat berkembang baik. Ini dilakukan agar Ponorogo mempunyai nilai tawar atau kompetitif, produknya baik, bukan hanya di tingkat Nasional namun juga sampai Asean", Ujar Sapto Djatmiko.
Sementara itu Sapto menambahkan beberapa program yang sudah dilaksanakan adalah pembinanan terhadap Pernak pernik produk UMKM.
”Contoh kongkritnya kita melakukan pembinaan terus menerus terhadap produk-produk UKM, pernik-pernik yang menunjang kepariwisataan. Yang diharapkan tidak hanya menembus pangsa nasional tapi juga Asean. Untuk itu harus inovatif, dan untuk gelar budaya kedepan kita buat lebih berkualitas,” tambahnya.
Baca Juga: Seminar "Outlook Ekonomi 2016", Beber Persiapan Daerah untuk Hadapi MEA
Di lain hal, Sapto menjelaskan, integrasi dalam mengelola dan memasarkan produk pariwisata juga masuk dalam daftar rencana peningkatan kualitas kepariwisatawan di Ponorogo.
"Terutama strategi promosi dalam memasarkan seni kita dan produk-produk ikutan seperti perhotelan, kedepan akan melibatkan ahlinya, seperti pengeloalaan sistim publikasinya, pungkasnya."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News