Antisipasi Pusat Perbelanjaan Rame Jelang Lebaran, Pemkot Probolinggo Wajibkan SOP Covid-19

Antisipasi Pusat Perbelanjaan Rame Jelang Lebaran, Pemkot Probolinggo Wajibkan SOP Covid-19 Wawali dan kepala OPD dan pemilik toko saat menggelar rapat antisipasi pengunjung membeludak di tengah pandemi Covid-19.

KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Ramenya pusat perbelanjaan di tengah bulan jelang lebaran membuat Pemerintah Kota Probolinggo kelimpungan. Apalagi, saat ini menjadi pusat pandemi virus Corona atau Covid-19 yang harus diantisipasi pemkot untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Tak ingin terjadi kecolongan dengan pesatnya jumlah pengunjung di sejumlah toko, Pemkot Probolinggo langsung melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, termasuk pemilik pertokoan.

Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gandeng PKL

Pemkot melalui Wawali, Sekdakot dr. Ninik Irawibawati dan sejumlah kepala OPD langsung menggelar rapat koordinasi dengan pemilik toko, Senin (115). Pemkot ingin mencari solusi agar pengunjung bisa menerapkan protokol kesehatan.

Menanggapi maraknya pengunjung di sejumlah pertokoan, Wawali Probolinggo HMS Subri mengatakan agar semua pusat perbelanjaan wajib menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) COVID-19. Seperti wajib memakai masker, thermo gun, cuci tangan memakai sabun dan air, hand sanitizer, bilik disinfektan, dan physical distancing.

Pengelola harus menerapkan alur antrean ke lantai 1 dan lantai berikutnya, membatasi kapasitas pengunjung yang masuk 100 sampai dengan 200 orang atau menyesuaikan kondisi. Kelengkapan sarana prasarana berupa portal parkir, alat komunikasi, dan tenaga yang cukup.

Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Gelar Audiensi dengan OPD

“Mereka juga harus menyiapkan petugas internal untuk mengawasi pengunjung. Kami juga berencana menutup jalan pendukung di Jalan Dr Sutomo agar satu pintu saja dari selatan untuk mencegah kemacetan,” ungkap Wawali Subri.

Guna memaksimalkan penerapan aturan tersebut, lanjut wawali, akan dilakukan supervisi sewaktu-waktu oleh tim gabungan.

“Kemudian pengelola toko kami minta menyiapkan APD yang cukup bagi seluruh pegawainya. Dan, apabila semua aturan ini tetap dilanggar terpaksa pemerintah akan menutup operasionalnya,” lanjutnya.

Baca Juga: Hari Jadi Kota Probolinggo Viral di Media Sosial, Ada Apa?

Sementara Manajer KDS Hendra Sentosa menjelaskan, sejak pagi tadi, tempatnya sudah melakukan pembatasan konsumen yang masuk. Bahkan, pihak keamanan pun sempat geger dengan pembeli karena melarang mereka masuk ke toko.

“Mulai hari ini, kami coba membatasi konsumen yang datang. Lonjakan konsumen ini terjadi sejak libur Waisak dan bertepatan saat weekend," tegasnya. (ndi/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO