Tokoh ​Clean and Clear dan Mengayomi Semua Golongan, Mengenang 100 Hari Wafat Gus Sholah (4)

Tokoh ​Clean and Clear dan Mengayomi Semua Golongan, Mengenang 100 Hari Wafat Gus Sholah (4) Dr (HC) Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Foto: bangsaonline.com

Dalam tulisan edisi ketiga, M Mas’ud Adnan menguraikan kegalauan tentang pejabat yang korupsi akibat akhlak yang keropos dan tak punya integritas sehingga tak mampu menjaga amanah. Pada edisi keempat ini ia menulis karakter yang mengayomi semua golongan. Selamat membaca:

Redaksi

13. Suka Minta Pendapat

“Dik Mas’ud, kapan kita bisa ketemu,” inilah kalimat yang sering saya dengar dari . “Ini ada masalah yang harus kita bicarakan dengan teman-teman.” Saya pun mengontak para kiai, sesuai nama yang beliau sebut.

Ketika kami sudah berkumpul, baik di , maupun di Surabaya atau Jakarta, memaparkan masalah. Setelah itu Gus Sholah minta satu per satu mengemukakan pendapat.

Jadi sering minta pendapat orang lain. “O, gitu,” itulah respons ketika saya atau teman-teman menyampaikan pendapat. Beliau lalu mencari titik tengah dengan menguraikan secara sistematis.

14. Tidak Memonopoli Pendapat

memang tokoh yang sangat terbuka. bukan tipe tokoh yang suka memonopoli pendapat.Juga bukan tipe tokoh yang gemar mengusai pembicaraan. justeru sangat suka mendengarkan pendapat orang lain.

membiarkan lawan bicaranya menyampaikan pendapatnya secara leluasa. Dan dengan sabar dan penuh perhatian mendengarkan.

15. Mendengar Banyak Pendapat

Suatu ketika WA saya. Beliau cerita bahwa pengurus salah satu ormas di Jakarta minta izin mau pasang foto Gus Sholah di markasnya. Saat itu ormas tersebut mau bikin acara massal, setelah tokoh sentralnya pergi ke Saudi Arabia dan tak kembali lagi.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO