KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pemberlakuan one way (satu arah) di Jalan Dewi Sartika depan Pasar Besar Kota Batu dikeluhkan pedagang. Pasalnya, sejak diberlakukan sejak PSBB hingga sekarang, kondisi pasar menjadi sepi.
"Lalu lintas memang lancar, tapi pengunjung yang memanfaatkan mikrolet jadi berkurang, karena setelah turun di terminal, jadi takut untuk menyeberang karena kendaraan banyak yang melaju kencang. Kami berharap kebijakan ini ditinjau ulang," ujar Johan Bambang Irawan, Wakil Ketua Himpunan Pedagang Pasar Batu, Kamis (11/6).
Baca Juga: Imbas PMK, Pemkot Batu Tutup Pasar Hewan Pathok
Menurutnya, sejak diberlakukan one way, para pedagang dan tukang ojek yang dari arah Barat harus memutar dulu lewat Jalan Patimura, sehingga jika mau ke pasar jadi ribet.
"Mohon hal ini diperhatikan. Efek pandemi Corona saja sudah sangat memukul perekonomian warga pasar, ditambah pemberlakuan one way. Semakin tega kebijakan Pemkot untuk membunuh warga pasar," ungkap Johan yang juga Ketua Unit 5 pedagang pasar Batu ini.
Apalagi, pengunjung yang ke pasar Batu tidak sedikit yang berusia senja. "Mereka akhirnya enggan ke pasar melihat situasi lalu lintas yang adu kecepatan. Di hari biasa atau tiap Sabtu dan Minggu saja diberlakukan one way pasar langsung jadi sepi, apalagi hari-hari di masa pandemi saat ini. Kami berharap agar dibuka kembali lalin dua jalur. Dengan begitu, aktivitas jual beli di pasar batu akan lebih ramai," harap pedagang pisang ini.
Baca Juga: Satlantas dan Dishub Kota Batu Tertibkan Parkir Liar di Area Relokasi Pasar Batu
Menanggapi keluhan para pedagang tersebut, Nurochman, S.H., Wakil Ketua I DPRD Kota Batu mengatakan, aspirasi yang disampaikan perwakilan pedagang di pasar besar Batu sudah mendapat respons Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama.
"Saat ini sedang dilakukan telaah dan kajian. Semoga hasil keputusannya baik dan bijak terhadap pelaku ekonomi di pasar besar dan pandemi Covid-19 segera berakhir," ujarnya. (asa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News