SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji berharap keberadaan Kampung Tangguh Semeru tetap ada. Bahkan, meski pandemi Covid-19 nanti berakhir, dia berharap keberadaan kampung tangguh dapat membuat ketangguhan segala lini di desa maupun perkampungan.
“Selain bisa menekan penyebaran virus Corona, Kampung Tangguh juga bisa membuat tangguh keamanan, tangguh kebersamaan, tangguh gotong royong, tangguh pangan, dan ketangguhan lainnya,” tegas Kombespol Sumardji ketika meninjau Kampung Tangguh di Dusun Kramat, Desa Wonokasian, Kecamatan Wonoayu, Jumat (12/6/2020) siang.
Baca Juga: Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beri Kuliah Umum Strategi Kehumasan Masa Pilkada 2024
Menurutnya, dengan adanya kampung tangguh, keluar masuk orang di sebuah desa, akan lebih mudah diawasi.
“Tiga pilar, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dibantu peran serta warga juga lebih gampang mengawasi warga agar tertib mematuhi aturan protokol kesehatan,” terang Kombes Pol. Sumardji.
Kapolresta Sidoarjo menambahkan, personel kepolisian yang sebelumnya berjaga di check point di jalan protokol saat ini sudah ditarik untuk berjaga di lingkup desa seiring berakhirnya pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca Juga: Satlantas Polresta Sidoarjo Tanamkan Budaya Tertib Lalu Lintas Sejak Dini
Dia berharap, meskipun PSBB telah berakhir, warga lebih patuh terhadap aturan protokol kesehatan. Apalagi, sampai saat ini, semua kecamatan di Kota Delta sudah berwarna merah terkait persebaran Corona.
“Warga harus taat karena kedisiplinan menentukan keberhasilan untuk menghentikan pandemi Covid-19 ini,” tambah Kombes Pol. Sumardji.
Ia juga mengimbau agar warga selalu memakai masker saat ke luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
Baca Juga: Satresnarkoba Polresta Sidoarjo Musnahkan 30 Kg Sabu Senilai Rp30 M dari Pengungkapan Kasus Juli
Sementara, Pjs Kepala Desa Wonokasian Karen Agung Wibowo menjelaskan bahwa di desanya ada 8 check point dan 16 portal.
“Warga kami dibantu Linmas sangat antusias menjaga kampungnya. Pagi hingga sore hari yang berjaga Linmas dari desa sedangkan malam hari warga yang berjaga,” pungkas Karen Agung Wibowo. (cat/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News