Rekom DPP Misterius, PDIP dan Golkar Gresik: Sabar

Rekom DPP Misterius, PDIP dan Golkar Gresik: Sabar Ilustrasi: KPU Gresik saat memberikan pembelajaran tentang pemilihan kepala daerah kepada para siswa. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sabar dan sabar. Itulah sikap para parpol (partai politik) di Kabupaten Gresik menyikapi masih misteriusnya rekom Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang bakal running di .

Hingga saat ini, belum satu pun parpol di Gresik yang mendapatkan kepastian kapan rekom turun dan diberikan. "Sabar. Sabar dulu kenapa sih. Rekom belum turun. Kalau sudah turun pasti kami kabari, sabar ya," ujar Sekretaris DPC PDIP Gresik, Noto Utomo kepada BANGSAONLINE.com, Senin (15/6).

Baca Juga: Jika Temukan Kecurangan di Pilkada Gresik, Saksi Kotak Kosong Bisa Gugat ke MK

Menurut Noto, sikap PDIP Gresik saat ini sama seperti parpol lain. Yaitu, menunggu turunnya rekom dari DPP setelah mengusulkan nama-nama calon bupati dan calon wakil bupati ke DPP.

"Sesuai mekahisme parpol, usulan para calon sudah kami kirim ke DPP. Saat ini kami tengah menunggu. Jadi, sekali lagi sabar ya," pinta Noto sembari meminta kembali wartawan BANGSAONLINE.com untuk bersabar.

Sementara Wakil Ketua DPD Golkar Gresik, Khamim memastikan rekom DPP untuk pasangan bacabup dan bacawabup yang bakal diusung pada Pilbup Gresik, sudah tak ada persoalan. "Sudah beres. Sebentar lagi akan dipublikasi Pak Ketua (Ahmad Nurhamim). Sabar dan ditunggu ya," pinta Khamim.

Baca Juga: Poster Ajakan Coblos Kotak Kosong Bertebaran di Kabupaten Gresik

Sementara sejumlah sumber kepada BANGSAONLINE.com menyarankan Ketua DPC PKB Gresik Moh. Qosim maupun Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani agar menyiapkan skenario kedua (second line). Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi atau jaga-jaga, apabila parpol yang akan digunakan sebagai kendaraan batal memberangkatkan dirinya.

"Itu harus dilakukan. Kalau tidak, tak menutup kemungkinan calon yang sudah berdarah-darah, habis dana banyak untuk nyalon, akhirnya gagal berangkat lantaran tak dapat kendaraan. Fakta ini sudah kerap terjadi di sejumlah daerah saat akan pagelaran Pilkada," ungkap sumber tersebut. (hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO