SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Akibat dampak Covid-19, pergerakan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Sumenep tak leluasa lagi. Hal itu karena anggaran yang telah disiapkan harus direalokasi untuk penanganan Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sumenep, Ahmad Masuni, Senin (22/6/2020).
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Selama ini, kata Masuni, untuk menghidupkan dan memperkaya bahan bacaan di Perpusda Sumenep, pemkab memberikan dukungan dalam bentuk alokasi anggaran. Namun tahun ini, anggaran tersebut berkurang drastis.
"Tahun ini kami dapat anggaran Rp 150 juta, itu pun masih di-refocusing sebesar 50 persen gara-gara Covid-19," tuturnya.
Menurut Masuni, Pemkab Sumenep kurang memberikan perhatian dalam mendukung peningkatan minat baca masyarakat Sumenep. Akibatnya, Perpusda juga tidak mampu memberikan pelayanan maksimal.
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
"Hal itu karena jumlah ketersediaan buku terbatas, dan buku-buku lama," katanya.
Ketersediaan buku di Perpusda Sumenep, menurutnya, tidak sebanding dengan minat baca masyarakat yang sangat bagus. Ia mengungkapkan, saat ini hanya ada 14.000 buah buku beragam jenis.
"Pengunjung Perpusda per harinya bisa mencapai 100 orang. Rata-rata yang mengunjungi adalah orang umum, pelajar, dan mahasiswa. Nah, jika didukung dengan buku-buku baru, maka kami yakin jumlah pengunjung bisa lebih dari itu," jelasnya.
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
Pihaknya berharap pemkab bisa menambah anggaran untuk DPK. Pasalnya, sesuai Undang-Undang 43 tentang Kepustakaan, pemkab harus mendukung perpusda dalam meningkatkan minat baca masyarakat ke daerah-daerah terpencil.
"Yang kurang dari Perpusda Sumenep itu hanya dalam soal pelayanannya," pungkasnya. (aln/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News