BLITAR, BANGSAONLINE.com - Isu keluarnya dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Blitar pada pasangan Henry Pradipta Anwar - Yasin Hermanto mulai membuat internal partai bergejolak.
Bahkan para kader senior dan sesepuh partai berlambang bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang ini dikabarkan berancang-ancang akan menolak jika rekomendasi DPP PKB Jakarta, keluar untuk pasangan Henry - Yasin. Pasalnya pencalonan keduanya sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar dinilai cacat mekanisme.
BACA JUGA:
- Pelantikan Kepala Daerah Ditunda, Jabatan Wali Kota Blitar Bakal Diisi Pelaksana Harian
- KPU Kota Blitar Tetapkan Calon Petahana Sebagai Pemenang Pilwali Blitar 2020
- Alasan Evaluasi, DPRD Nilai Pemutusan Kontrak Tenaga Outsourcing Tak Ada Kaitannya Dengan Politik
- Diputus Kontrak Sepihak, Karyawan Kebersihan Outsourcing Demo Kantor DLH, Dampak Pilkada?
Para kader senior, kiai sepuh, tokoh dewan syuro, tanfidz, serta pengurus PAC bahkan telah mengelar pertemuan untuk mengkonsolidasikan sikap mereka atas pencalonan Henry-Yasin.
Pertemuan tersebut sejatinya merupakan puncak keresahan para kader senior, kiai sepuh, tokoh dewan syuro, tanfidz, serta pengurus PAC. Karena penolakan pasangan Henry - Yasin sebenarnya sudah jauh hari menjadi perbincangan kalangan internal partai.
Kader senior DPC PKB Kota Blitar Tantowi mengatakan, saat ini beredar kabar akan dukungan rekomendasi DPP PKB yang jatuh pada pasangan Henry-Yasin.
Dugaan keluarnya rekomendasi tersebut dinilai tidak sejalan dengan semangat PKB Kota Blitar yang menginginkan adanya calon yang didukung oleh kalangan kiai dan sesepuh ulama Blitar Kota. Terlebih PKB sangat terbuka terhadap masukan warga Nahdliyyin yang mengharapkan munculnya calon dari kalangan NU.
"Semua prihatin terhadap kondisi PKB Kota Blitar, utamanya saat ini menjelang Pilwali 2020. Para kiai sepuh PKB, kader senior, deklarator bahkan PAC PKB dari tiga kecamatan di Kota Blitar tidak pernah diajak diskusi, namun tiba-tiba keluar nama pasangan itu (Henry-Yasin)," ujar Tantowi kepada wartawan, Rabu (24/6/2020).
Lebih jauh Tantowi menjelaskan tidak ada ruang komunikasi dengan kader senior, kiai sepuh, tokoh dewan syuro, tanfidz, deklarator, serta pengurus PAC sebelum munculnya nama kedua pasangan calon itu. Tidak adanya komunikasi ini diduga dimanfaatkan Ketua Tanfidz DPC PKB Kota Blitar Yasin, untuk dapat dipasangkan mendampingi Henry sebagai calon wakil wali kota Blitar.