BLITAR, BANGSAONLINE.com - Isu keluarnya dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Blitar pada pasangan Henry Pradipta Anwar - Yasin Hermanto mulai membuat internal partai bergejolak.
Bahkan para kader senior dan sesepuh partai berlambang bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang ini dikabarkan berancang-ancang akan menolak jika rekomendasi DPP PKB Jakarta, keluar untuk pasangan Henry - Yasin. Pasalnya pencalonan keduanya sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar dinilai cacat mekanisme.
Baca Juga: Mantan Wabup Blitar Dilantik Jadi Anggota DPRD Bersama Anak dan Menantu
Para kader senior, kiai sepuh, tokoh dewan syuro, tanfidz, serta pengurus PAC bahkan telah mengelar pertemuan untuk mengkonsolidasikan sikap mereka atas pencalonan Henry-Yasin.
Pertemuan tersebut sejatinya merupakan puncak keresahan para kader senior, kiai sepuh, tokoh dewan syuro, tanfidz, serta pengurus PAC. Karena penolakan pasangan Henry - Yasin sebenarnya sudah jauh hari menjadi perbincangan kalangan internal partai.
Kader senior DPC PKB Kota Blitar Tantowi mengatakan, saat ini beredar kabar akan dukungan rekomendasi DPP PKB yang jatuh pada pasangan Henry-Yasin.
Baca Juga: Perebutan Rekom Parpol di Pilkada Blitar, Bupati Rini Nyatakan Kesiapan Jadi Petahana
Dugaan keluarnya rekomendasi tersebut dinilai tidak sejalan dengan semangat PKB Kota Blitar yang menginginkan adanya calon yang didukung oleh kalangan kiai dan sesepuh ulama Blitar Kota. Terlebih PKB sangat terbuka terhadap masukan warga Nahdliyyin yang mengharapkan munculnya calon dari kalangan NU.
"Semua prihatin terhadap kondisi PKB Kota Blitar, utamanya saat ini menjelang Pilwali 2020. Para kiai sepuh PKB, kader senior, deklarator bahkan PAC PKB dari tiga kecamatan di Kota Blitar tidak pernah diajak diskusi, namun tiba-tiba keluar nama pasangan itu (Henry-Yasin)," ujar Tantowi kepada wartawan, Rabu (24/6/2020).
Lebih jauh Tantowi menjelaskan tidak ada ruang komunikasi dengan kader senior, kiai sepuh, tokoh dewan syuro, tanfidz, deklarator, serta pengurus PAC sebelum munculnya nama kedua pasangan calon itu. Tidak adanya komunikasi ini diduga dimanfaatkan Ketua Tanfidz DPC PKB Kota Blitar Yasin, untuk dapat dipasangkan mendampingi Henry sebagai calon wakil wali kota Blitar.
Baca Juga: 12 Orang Daftar Bakal Calon Bupati Blitar Lewat Penjaringan PDI Perjuangan
"Kita prihatin, karena kami tidak pernah disenggol, tiba-tiba PKB memunculkan isu bahwa seakan-akan rekomendasi sudah turun kepada pasangan tersebut. Padahal proses untuk menetapkan calon itu luar biasa ketat sekali di aturan main partai," tegasnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, bicara prosedur saja pencalonan keduanya sudah cacat organisasi. Mekanisme di organisasi yang harus dilalui seperti musyawarah dengan dewan syuro sebagai penentu, kemudian dengan tanfidz bahkan dengan PAC, urung dilakukan.
"Kalau tahapan administrasi mungkin iya sudah ikut penjaringan. Tetapi itu cacat secara mekanisme keorganisasian," tegasnya.
Baca Juga: Pelantikan Kepala Daerah Ditunda, Jabatan Wali Kota Blitar Bakal Diisi Pelaksana Harian
Pihaknya menuntut, mekanisme dijalankan sesuai aturan partai serta melibatkan para kader untuk membahas pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota. "Ayo kita obrolkan, kita terbuka. PKB bukan hanya milik ketua saja kok," ujarnya.
Sebelumnya, secara tiba-tiba usai vakum di masa pandemi Covid-19, PKB putar haluan mengusung putra sulung mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, Henry Pradipta Anwar. Henry dipasangkan dengan Ketua Tanfidz DPC PKB Kota Blitar, Yasin Hermanto.
Hal ini terkuak setelah beredar formulir dukungan dari tim relawan untuk pasangan Henry - Yasin. Dalam beberapa kesempatan, bahkan Henry dan Yasin sudah tidak sungkan untuk nampak 'mesra' di depan publik. Seperti beberapa waktu lalu, keduanya terlihat kompak melakukan ziarah ke Makam Bung Karno.
Baca Juga: KPU Kota Blitar Tetapkan Calon Petahana Sebagai Pemenang Pilwali Blitar 2020
Dikonfirmasi terkait hal itu, Yasin Hermanto membenarkan adanya formulir dukungan dari tim relawan untuk Henry dan dirinya maju di Pilwali Blitar 2020. Dia mengatakan, rencananya DPC PKB memang mengusung Henry dan dirinya di Pilwali Blitar 2020.
"Insyaallah benar, kami (PKB) berencana mengusung Henry di Pilwali Blitar 2020. Henry merupakan kader baru di PKB. Dari kalangan kiyai sepuh juga sudah ada restu. Kami tinggal menunggu rekom, sewaktu-waktu dibutuhkan, rekom sudah siap," ujar Yasin. (ina/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News