BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, S.I.K., M.Si., menghadiri pertemuan tokoh agama dan ulama NU se-Madura di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, Rabu (24/6/2020).
Kedatangan Kapolda Jatim di Kabupaten Bangkalan itu disambut bahagia dengan dipasangkannya sorban ke lehernya dengan diiringi sholawat dari para santri.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Selain dalam maksud untuk bersilaturahim dengan para tokoh agama dan ulama, Kapolda Jatim yang baru menjabat dua bulan ini juga ingin menguatkan sinergi dengan ulama Madura untuk memerangi Covid-19.
Ia yakin, jika penyampaian edukasi terkait bahaya penularan Covid-19 dilakukan oleh kiai dan ulama, akan lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat.
Baca Juga: Sukseskan Program Presiden Prabowo, Polda Jatim Datangi Polres Pamekasan
"Insya Allah, jika penyampaian disampaikan oleh kiai, ulama, serta habib ini, masyarakat lebih mudah menerima tentang bahaya Covid-19," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah akan kesulitan mendisiplinkan masyarakat tanpa adanya dukungan dari semua pihak khususnya ulama. Oleh sebab itu, sinergitas diperlukan. Apalagi, saat ini para santri sudah mulai kembali ke pondok pesantren. Ia berharap proses-proses itu tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penularan Covid-19.
"Sebelum kembalinya para santri ke pondok pesantren, saya sudah berdiskusi dengan para ulama agar pesantren ini bisa kembali produktif, sehingga tidak terbelenggu dari situasi pandemi Covid-19. Namun juga tidak boleh lengah. Oleh karenanya, saya bangga melihat santri yang ada di sini semuanya menggunakan masker," jelasnya.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Di akhir sambutannya, ia berujar dalam bahasa Madura yang intinya agar disiplin menerapkan protokol kesehatan, "Disiplin adalah vaksin kauleh. Selalu nganggung masker. Mari ajege jarak jek, mak semmak. Tak usah keluar roma, manabi tak penting, mator sakalangkong," ujar Kapoda Jatim menggunakan bahasa Madura.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan, Ra Nasih Aschal menyambut baik silaturahim yang dilakukan oleh Kapolda Jatim ke ponpes tertua di wilayah Madura ini.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Ia sepakat, bahwa mengedukasi masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan Covid-19, juga membutuhkan peran kiai dan ulama.
"Walaupun Madura ini dikatakan masyarakatnya keras dan unik. Tetapi sekerasnya masyarakat, jika ada sentuhan dari para kiai, Insya Allah pembangunan di Madura bisa menjadi lebih baik," ujarnya.
"Harapannya, dengan adanya kunjungan dari Kapolda Jawa Timur untuk bersinergi dengan pemerintah dan ulama di Madura ini, bisa menekan angka penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat. Sehingga, ikhtiar ini dapat mengubah status Jawa Timur, khususnya Kabupaten Bangkalan menjadi wilayah zona hijau," pungkasnya.
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
Turut hadir dalam acara ini, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron, Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra, Komandan Kodim 0829/Bangkalan Letkol Kav. Ari Setyawan Wibowo, Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan K.H. Fahrillah Aschal, beserta perwakilan 31 ulama NU se-Madura. (ida/uzi/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News