BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan seleksi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN di Universitas Trunojoyo Madura menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 bagi calon mahasiswa baru maupun petugas pelaksana.
Baca Juga: Gandeng Pewanida Kuala Lumpur, Fkis UTM Abdimas Internasional Kajian Al Quran di Malaysia
Moh. Syarif, Rektor Universitas Trunojoyo Madura mengatakan pihaknya berupaya memberikan kemudahan kepada calon peserta agar pelaksanaan UTBK di saat pandemi Covid-19 ini tidak menjadi beban. Sehingga, pelaksaannya berjalan dengan aman dan lancar.
"Alhamdulillah, pelaksaan UTBK di UTM untuk hari pertama berlangsung dengan lancar. Kami lakukan test UTBK ini sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19," jelasnya kepada wartawan setelah meninjau langsung lokasi pelaksanaan tes, Minggu (5/7/2020).
Kemudahan dalam melakukan ujian online ini, dikatakan oleh rektor, selain menggunakan masker dan pelindung diri lainnya, peserta tes UTBK UTM juga hanya diwajibkan membawa surat keterangan sehat dari dokter. Bukan surat keterangan non reaktif hasil rapid test.
Baca Juga: Viral di Medsos, Mahasiswi di Bangkalan Dianiaya Pacarnya
"Kebijakan kami, cukup dengan membawa surat keterangan sehat saja. Bukan hasil tes rapid. Takutnya, kalau hasil rapid, calon peserta merasa terbebani sehingga, juga akan berpengaruh pada hasil tes," ujarnya.
Syarif menyampaikan bahwa saat ini total peserta yang melakukan tes UTBK di Universitas Trunojoyo Madura sebanyak 3.489 orang. Pelaksanaan tes dibagi menjadi dua gelombang. Yakni, gelombang pertama pada tanggal 4-14 Juli 2020 dan gelombang kedua pada tanggal 20-29 Juli 2020.
Per harinya, maksimal hanya 175 peserta yang mengikuti tes. Tempat tesnya dilaksanakan di 4 gedung.
Baca Juga: IFO UTM Siapkan Kurikulum OBE agar Lulusan Relevan dengan Dunia Kerja
"Dalam satu sesi, di setiap satu ruangan akan terisi 10 hingga 20 peserta. Bergantung dengan luas area tempat tes. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19," tuturnya.
Bagi peserta yang mengalami permasalahan dalam tes di gelombang 1 dan 2, pihaknya telah menyediakan jadwal untuk force majeure pada tanggal 30 Juli dan tanggal 1 dan 2 Agustus 2020.
"Karena kendala dalam pelaksanaan pasti ada, seperti listrik mati, gangguan pada jaringan, terkendala Covid-19 atau hal lainnya di luar kemampuan kami. Maka telah kami siapkan jawdal ulang bagi peserta," ungkapnya.
Baca Juga: Di UTM, Baznas Jatim Optimalkan Pengumpulan dan Distribusi ZIS
Dalam pelaksanaan UTBK di tengah pandemi Covid-19 ini, Syarif berpesan agar peserta mempersiapkan dengan maksimal. "Datang ke lokasi tes lebih awal, karena pelaksanaan tes dilakukan secara online menggunakan sistem nasional. Setidaknya peserta datang 1 jam sebelum pengerjaan tes online, karena sebelum masuk ruangan akan dicek suhu dan cuci tangan. Sehingga hal tersebut membutuhkan waktu dan peserta lebih tenang dalam mengerjakan," pungkasnya. (ida/uzi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News