KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebelum ada pandemi Covid-19, Dinas Perikanan Kabupaten Kediri selalu menggelar Bazar dan Pasar Murah ikan segar dan produk ikan olahan dari UMKM di halaman depan Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Kediri. Namun kegiatan itu dihentikan sementara karena munculnya wabah pandemi Covid-19 dan untuk menghindari kerumunan banyak orang yang dikhawatirkan terjadi penyebaran Covid-19.
Bazar dan Pasar Murah selama ini sudah banyak membantu penjualan dan pemasaran bagi pelaku UMKM yang menjadi binaan Dinas Perikanan Kabupaten Kediri. Karena Bazar dan Pasar Murah dihentikan, maka otomatis pemasaran ikan jadi terhenti dan tentunya merugikan kalangan UMKM.
Baca Juga: Peringati HUT Korpri, Pjs Bupati Kediri Dorong ASN Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
Agar pemasaran ikan bisa menggeliat lagi, Dinas Perikanan melakukan inovasi baru dengan membentuk Griya Ulam-Q ikan segar dan ikan kering olahan. Ini adalah salah satu upaya membantu penjualan dan pemesanan produk olahan ikan lewat online. Sedangkan jenis olahan ikan yang dijual di antaranya Ikan Patin Segar, Fillet, Mujaer, dan ada produk kering seperti Nugget dan Sempol.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Nur Hafid mengatakan, penjualan lewat online sudah berjalan mulai pertengahan bulan Juli sampai Agustus 2020. Omzet-nya sudah mencapai Rp 7 juta.
Menurut Nur Hafid, penjualan olahan ikan yang dikemas frozen food ini melibatkan 11 kelompok pengolahan dan pemasaran (Poklahsar) dan kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) yang merupakan binaan dari Dinas Perikanan.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
"Ada sebanyak 40 varian produk olahan ikan segar dan ikan kering yang dijual melalui online. Ada juga yang paling digemari olahan ikan patin bumbu dan ikan gurami bumbu," terangnya, Rabu (5/8/2020).
Ditambahkan oleh Nur Hafid, selama pandemi ini, ada keluhan dari pembudidaya ikan gurami karena anjloknya harga ikan gurami hanya sebesar Rp 18 ribu per kilogram dari harga semula bisa mencapai Rp 28 ribu per kilogram.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
"Akan tetapi, dengan melakukan inovasi penjualan ikan gurami bumbu dan dikemas sangat menarik menjadikan harganya kembali normal," imbuhnya.
Gerakan gemar makan ikan, lanjut Hafid, harus terus disosialisasikan ke masyarakat, karena ini adalah salah satu asupan gizi dan protein yang sangat tinggi dan bagus untuk dikonsumsi untuk tumbuh dan kembang anak.
"Dengan banyak mengonsumsi ikan juga bisa mencegah terjadinya stunting, sehingga anak-anak tumbuh menjadi anak cerdas menjadi generasi kedepan penerus bangsa," pungkas Hafid. (adv/kominfo)
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News