Sambut Tahun Baru Hijriyah, Gus Jazil dan H. Syafiuddin Ziarah Makam Waliyullah dan Raja Madura

Sambut Tahun Baru Hijriyah, Gus Jazil dan H. Syafiuddin Ziarah Makam Waliyullah dan Raja Madura Guz Jazil beserta putranya dan H. Syafiuddin saat berdoa di Maqbaroh Syaichona Kholil, Rabu (19/8) malam.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, Wakil Ketua MPR RI KH. Jazilul Fawaid melakukan ziarah ke makam waliyullah dan raja-raja di Madura, Rabu (19/8/2020). Dalam ziarah itu, Jazilul Fawaid juga mengajak dan berkunjung ke kediaman Anggota Komisi V DPR RI, H. Syafiuddin, di Perum Griya Abadi.

Pengamatan wartawan BANGSAONLINE.com yang turut serta dalam kunjungan tersebut, Jazilul Fawaid tiba di kediaman Syafiuddin pukul 18.43 WIB. Turut hadir juga dalam kunjungan itu, KH. Imron Fatah serta anggota DPRD Bangkalan Fraksi PKB. Yakni Hotib Marzuki (Wakil Ketua DPRD), Mohammad Hotib (Ketua Fraksi), Dedy Yusuf (Komisi B), dan Indra Bustomi (Komisi C).

Sebelum berangkat ziarah, Gus Jazil sapaan akrab KH. Jazilul Fawaid sempat memberikan wejangan kepada para kader PKB serta anggota DPRD Bangkalan Fraksi PKB. Ia meminta mereka secara terus menerus melayani ummat secara kaffah, dan melayani masyarakat sampai ke grassroot.

Usai sejenak beramah-tamah, Gus Jazil dan Syafiuddin beserta rombongan menuju Maqbaroh Syaichona Kholil di Martajasah. Di tempat ini, Gus Jazil yang ditemani putranya, dan H. Syafiuddin membaca tahlil, yasin, serta berdo'a di dalam maqbaroh Syaichona Kholil.

Setelah itu, dilanjutkan ke maqbaroh Syech Syamsuddin Batu Ampar Pamekasan. Namun sebelum itu rombongan ke Pesarean Pojok Lattong, untuk silaturahim ke Sekretaris DPW PKB Jawa Timur sekaligus Bupati Pamekasan Badrut Tamam.

Setelah dari Pesarean Syech Syamsuddin, Gus Jazil dan Syafiuddin beserta rombongan menuju makam para Raja di Asta Tinggi Sumenep. Makam Asta Tinggi ini dibangun sejak 1750 M.

Setelah itu, rombongan lanjut ke makam Syayyid Ahmadul Baidhawi yang lebih familiar dengan sebutan Pangeran Katandur di Bangkalan, Sumenep.

Menurut H. Syafiuddin, ziarah ke makam waliyullah sebagai langkah awal untuk mengawali Tahun Baru Islam. "Karena Islam di Indonesia dibawa oleh para auliya, para waliyullah yang telah mengekis eksistensi Hindu-Budha yang telah hadir berabad-abad," katanya.

"Oleh karena itu, mengingat malam Tahun Baru Islam adalah hijrahnya Nabi Muhammand dari Makkah ke Madinah, saat ini sebagai refleksi perubahan menjadi pribadi yang lebih dekat dengan sama Allah. Di saat kondisi Covid-19, momentum sebagai perubahan adaptasi baru normal di masa transisi ini, menuju perubahan yang lebih baik," pungkasnya. (uzi/rev)