BANGSAONLINE.com - Belum lagi pandemi corona berakhir, Eropa disibukkan dengan kehadiran tawon-tawon pembunuh dari benua Asia.
Tawon-tawon melakukan invasi ke Eropa, dalam jumlah yang belum bisa diperkirakan. Di Inggris, warganya mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap membludaknya tawon-tawon pembunuh dari benua Asia ini.
Baca Juga: Destinasi Wisata Terpopuler di Jepang: Panduan Lengkap untuk Liburan Anda
Diperkirakan, perang melawan tawon-tawon itu, akan menghabiskan dana sekitaran Rp 150 miliar.
mirror memberitakan, satu sengatan tawon ini, berakibat fatal bagi manusia. Manusia akan mengalami syok anafilaksis - reaksi alergi yang jarang, tetapi parah - dan sejumlah besar sengatan dapat menyebabkan kegagalan organ, hingga kematian.
Faktanya, tawon yang sudah menyerbu di Prancis, menyebabkan beberapa orang menjalani rawat inap setelah disengat tawon pembunuh ini, karena mengalami syok anafilaksis. Beberapa warga Prancis itu diserang kawanan tawon, karena mengganggu sarang tawon.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Tawon menyerang secara berkelompok, hingga membuat para manusia kocar-kacir, dan bertumbangan. Ada beberapa dugaan sengatan mereka melepaskan feromon yang memperingatkan lebah lain untuk menyerang.
Pembunuh bersayap ini memiliki sengatan yang lebih serius karena ukurannya dan dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Memang, belum didapat data, sengatan tawon ini menyebabkan kematian langsung. Namun, kegagalan organ karena sengatan tawon, sering terjadi. Kegagalan organ inilah yang menyebabkan kematian.
Dugaan sementara, invasi tawon pembunuh, berawal dari Prancis, melalui China, di tahun 2004.
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Kekhawatiran lain, tawon pembunuh ini ternyata juga menyerang tawon-tawon lokal. Peternak madu lebah di Inggris, telah mengeluh, jumlah populasi tawon lokal menyusut drastis karena diserang tawon pembunuh dari Asia.
Peternak lebah menyerukan kepada pemerintah, untuk mempertahankan tawon asli Inggris. Peternak merekam bagaimana tawon pembunuh asia menghabisi tawon lokal Inggris, sebagai alat bukti. "Kami membutuhkan bantuan publik dan pemerintah untuk menyelamatkan lebah lokal, dari serangan tawon Asia yang telah mendatangkan malapetaka di Eropa sejak 2004."
Nyonya Ingram, peternak lebah dengan 30 koloni lebah madu di dekat kota Bridgwater, menambahkan: "Sekaranglah waktunya untuk menghancurkan tawon pembunuh dari Asia, mulai dari sarangnya hingga lebahnya. Jika Anda melihat tawon Asia, kirimkan kepada kami dan kami akan melakukan sisanya. Atau gunakan aplikasi resmi untuk melaporkan."
Baca Juga: Viral, Surat Suara di Taiwan Sudah Dicoblos Paslon Nomor Urut 3, KPU: Hoaks
Sebuah laporan para ilmuwan Prancis yang diterbitkan tahun ini di jurnal NeoBiota, menemukan kerusakan lingkungan dan biaya memerangi invasi Tawon Pembunuh Asia, menelan biaya setara dengan sekitaran Rp 150 miliar.
Tawon Pembunuh memiliki dampak negatif pada ekosistem, berkontribusi pada penurunan penyerbukan global, membunuh serangga lain, dan lebah asli. Produksi madu juga bisa terpengaruh.
Para peneliti memperkirakan Tawon Pembunuh Asia menjajah sebagian besar Prancis, dengan kecepatan 60 hingga 80 kilometer per tahun.
Baca Juga: Dampak Tak Pernah Ganti Celana Dalam
Spanyol diinvasi pada 2010, Portugal dan Belgia pada 2011, Italia pada 2012, dan Jerman pada 2014.
Para ahli akan meletakkan perangkap dengan umpan untuk menangkap dan membunuh tawon pembunuh Asia, dan akan menghancurkan sarang ketika mereka ditemukan.
Tetapi setiap tahun di Prancis hanya 30 hingga 40 persen sarang yang terdeteksi dihancurkan, jika mereka terlalu dekat dengan manusia atau peternak lebah.
Baca Juga: Hindari Cara ini pada Wajan Antilengket Agar Tidak Cepat Rusak
Tampilan Tawon Pembunuh dari Asia. (Image: Somerset Live WS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News