SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di tengah perhatian publik sedang tertuju kepada siapa kandidat yang direkom oleh DPP PDI Perjuangan, beredar bocoran rekom DPP PDI Perjuangan atas nama Puti Guntur Soekarno - Lilik Arijanto, S.T., M.T.
Surat rekomendasi itu ditandatangani oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto. Lengkap dengan dengan stempel basah DPP PDI Perjungan dan materai 6.000.
Baca Juga: Respons Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri soal Sejumlah Oknum Ngaku Kader dan Dukung Deny-Mudawamah
Sosok Lilik Arijanto selama ini kurang dikenal publik. Berbeda dengan Eri Cahyadi, Hendro Gunawan, maupun M. Fikser yang dikenal sebagai pejabat teras pemkot dan dekat dengan Wali Kota Tri Rismaharini. Lilik diketahui pernah menjabat Kabid DKCTR dan saat ini sebagai Sekretaris Dishub Kota Surabaya.
Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting Indonesia (ARC Indonesia), Baihaki Siradj menilai, bila rekom Puti - Lilik itu benar, maka posisi wakil tidak menguatkan atau mendongkrak posisi Puti sebagai calon wali kota.
"Nama Lilik Arijanto belum dikenal publik. Di luar ekspektasi yang beredar di publik selama ini, yaitu Eri Cahyadi, Gus Hans, atau Lia Istifhama," tutur Baihaki, Senin (31/8/2020).
Baca Juga: Usai Dibentuk, Ketua DPRD Kota Batu Minta Komisi Langsung Bekerja Sesuai Tupoksi
Menurut Baihaki, kalau benar PDI Perjuangan merekom pasangan Puti - Lilik maka menguntungkan pasangan Machfud Arifin - Mujiaman Sukirno. Sebab, kedua calon wakil wali kota sama-sama tidak populer.
Namun pasangan Machfud Arifin - Mujiaman Sukirno diuntungkan karena running sebagai calon lebih awal. Bahkan Machfud running sebagai calon wali kota jauh sebelum pihaknya menentukan calon pendamping di Pilwali Surabaya.
"Kalau benar PDIP merekom Puti Lilik, Pak Machfud lebih punya kans. Sebab, running sebagai calon lebih awal, sehingga sudah lebih dikenal warga Surabaya," imbuh Baihaki.
Baca Juga: Politisi PDIP Ungkap Alasannya Pilih Pasangan MUDAH di Pilbup Pasuruan 2024
Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno membantah keabsahan surat rekom yang beredar di masyarakat lewat media sosial itu. Untari memastikan surat rekom tersebut palsu.
"Itu palsu. Tidak ada rekom beredar di pasaran, PDI Perjuangan partai yang tertib dan disiplin," tegas politikus perempuan yang akrab disapa Mbak Un itu. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News