SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meninjau progres pembangunan Jembatan Joyoboyo yang terletak di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Sabtu (5/9/2020) kemarin. Jembatan yang ditargetkan rampung pada Desember 2020 itu, rencananya dipercepat menjadi bulan November 2020.
Dalam tinjauan bersama jajarannya itu, Wali Kota Risma meminta kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati untuk mempercepat pengerjaan jembatan yang akan menjadi ikon baru di Kota Pahlawan.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
"November harus selesai. Jadi selain jembatan nanti juga bisa jadi tempat wisata," kata Risma di sela-sela kegiatan.
Risma mengungkapkan bahwa saat ini progres pembangunan Jembatan Joyoboyo sudah mencapai 60 persen. Jika nantinya rampung, ia berharap warga sekitar juga mendapat manfaat ekonomi dari adanya jembatan tersebut. Salah satunya adalah dengan cara berjualan suvenir.
"Kalau sudah jadi panjenengan (Anda) bisa berjualan suvenir. Karena nantinya banyak yang foto di sini (Jembatan Joyoboyo). Jadi harus dimanfaatkan ya," ujar Risma kepada salah satu warga yang tinggal di sekitar jembatan.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Usai melakukan pemantauan, Risma menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan warga setempat. Ia pun tak lupa untuk mengingatkan mereka agar tetap menjaga protokol kesehatan. Di sela kegiatannya, Risma juga membagikan masker kepada masyarakat sekitar.
"Jangan bergerombol. Maskernya dipakai terus. Untuk yang anak-anak ini juga ada. Ingat bapak ibu, masker itu penting," pesannya.
Sementara itu, kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati menjelaskan, tahap pengerjaan saat ini akan dilakukan pemasangan voided slab yang dipesan secara khusus untuk Jembatan Joyoboyo. "Jadi jumlahnya ada 17 item dipasang berjajar gitu. Pemasangan ini selama kurang lebih tiga hari," kata Erna.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Ia menjelaskan bahwa untuk bawah voided slab juga dipasang gentangan dengan panjang 24,6 meter. Menurutnya, gentangan itu akan menjadi yang terpanjang se-Indonesia. Sebab, dalam proses pembangunan jembatan sepanjang 150 meter dan lebar 17 meter harus memenuhi berbagai persyaratan. Mengingat, sungai yang dikelola pusat itu hanya diizinkan dua pilar di tengah.
"Karena itu, syaratnya harus dipenuhi. Salah satunya tidak mau terlalu banyak pilar, sehingga hanya mengizinkan dua pilar di tengah. Akhirnya ketemulah gentangnya sampai 24,6 meter tadi. Kalau biasanya itu rata-rata 23,6 meter," ungkapnya.
Menariknya, jembatan ini nantinya akan dibuat menjadi empat lajur dengan satu arah yang sama. Bahkan Erna menyebut, jembatan yang sengaja didesain sebagai tempat rekreasi ini bakal difasilitasi air mancur serta warna-warni lampu kota.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
"Jadi warga bisa melihat. Konsepnya hampir sama dengan Jembatan Surabaya. Ini diusahakan agar November 2020 rampung," pungkasnya. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News