LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Eskavasi Situs Patakan memasuki hari ketiga. Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mengungkapkan bahwa Situs Patakan merupakan sesuatu yang unik dan baru pertama kali ditemukan di Jawa Timur.
Arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, keunikan arsitektur Situs Patakan yang terletak di Dusun Montor, Desa Patakan, Kecamatan Sambeng tersebut mulai terlihat ketika proses ekskavasi memasuki hari ketiga.
Baca Juga: Mengulik Candi Tikus, Peninggalan Majapahit yang Kini Menjadi Tempat Wisata
"Sampai hari ini, kita mendapati banyak keunikan, salah satu keunikannya adalah arsitektur bangunan. Apakah ini sebuah bangunan candi, wihara, atau semacam altar yang cukup besar," katanya, Rabu (23/9/2020).
Setelah berhasil membuka beberapa bagian dari bangunan, lanjut Wicaksono, terlihat adanya relief serta guratan-guratan pada bangunan utama. Selain itu, juga terlihat bingkai meski sudah aus termakan usia.
"Ada relief tapi sudah aus, ada guratan-guratan dan juga bingkai, tapi juga sudah aus," lanjutnya.
Baca Juga: DK4 Minta Pemkab Kediri Pulangkan Ratusan Benda Purbakala yang Tersebar di Indonesia
Menurutnya, jika dilihat dari bahan pembuatan yang berasal dari batu putih atau batu kumbung, ada kesamaan dengan Candi Jawi yang ada di Prigen Pasuruan. "Namun, dari bentuk arsitektur jelas berbeda dan tidak ada kesamaan dengan bangunan lain di Jatim," terangnya.
Wicaksono menambahkan, dari eskavasi yang masih berjalan ini, diketahui kalau ternyata arsitektur bangunan kuno ini tidak ada kesamaan dengan bangunan lain yang sezaman dengan bangunan Situs Patakan ini.
"Hipotesis awal kami, bangunan sisi Utara yang bangunan utama itu adalah wihara dan bangunan sisi Selatan adalah stupa," tambahnya.
Baca Juga: Ekskavasi Situs Sumberbeji Jombang, BPCB Jatim Temukan Pangkal Saluran Air
Ia pun belum bisa menyimpulkan apakah Situs Patakan itu merupakan bangunan semacam candi atau yang lain. Sebab, di bagian atas bangunan berbentuk seperti altar, dengan arsitektur yang cukup besar.
"Kita perlu melihat lagi secara hati-hati, bentuk arsitektur apa yang ada di bangunan utama ini dan ini belum kita temukan di tinggalan-tinggalan masa Hindu Budha di Jawa Timur," pungkasnya. (yog/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News