PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan proyek infrastruktur Pemkab Pasuruan yang bersumber dari dana DBHCHT sebesar Rp 24,24 miliar terkendala pasokan material, khususnya pengerjaan peningkatan jalan sistem hotmix.
Hal ini diakui Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan, Ir. Hanung Widya Sasangka. "Total 36 paket pekerjaan yang sudah dimulai. Untuk progresnya hingga 4 minggu ini, rata-rata sudah mencapai 30 persen. Pihak rekanan masih ada yang menunggu giliran pengiriman material dari pabrikan, khususnya material peningkatan jalan. Sebab, pembangunan di semua kabupaten/kota saat ini sudah berjalan," ungkap Hanung.
Baca Juga: Proyek PLN Tak Punya Amdal dan Menabrak Tata Ruang, Aktivis: Hentikan Sebelum Perizinan Tuntas
"Kalau untuk pembangunan jembatan ataupun plengsengan penahan jalan yang bahan materialnya dari alam tidak ada kendala," tambahnya.
Ia optimis, semua pekerjaan tersebut berjalan sesuai dengan jadwal. "Dari hasil laporan evaluasi beberapa konsultan pengawas, rata-rata capaian fisik di lapangan tidak ada yang terlambat. Kita tetap memaksimalkan pengawasan di lapangan. Tujuannya agar semua pengerjaan fisik bisa rampung tepat waktu," kata Hanung.
Sekadar informasi, proyek yang bersumber dari DBHCHT tersebar di 24 Kecamatan. Meliputi peningkatan atau pemeliharaan beberapa jalan rusak, perbaikan atau pembangunan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya.
Baca Juga: Revitalisasi Pasar Wisata Cheng Hoo Terancam Gagal, Penawar Tunggal PT AJTTP Tak Lulus
Beberapa ruas jalan kabupaten yang tahun ini di bangun dengan anggaran DBHCHT seperti Sidogiri - Ngempet - Sungikulon Kecamatan Kraton dianggarkan Rp 3,5 miliar. Kemudian jalan Gendro - Baling, ruas Tutur - Pungging, dan ruas Desa Nyetnan - Bugutan, ketiganya di Kecamatan Tutur masing-masing disiapkan Rp 1 miliar. Pembangunan jalan ini untuk mendukung pariwisata.
Ada juga pembangunan jembatan baru di 4 kecamatan, yakni Desa Ngadirejo-Podokoyo Puspo Rp 300 juta, Desa Sekarmojo Purwosari Rp 400 juta, jembatan Gununggangsir Rp 350 juta, dan Jembatan Glagahsari Sukorejo Rp 400 juta, serta sejumlah infrastruktur lainnya. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News