SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengambil langkah untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di kalangan lansia. Selain memberikan vitamin gratis melalui puskesmas dan Posyandu Lansia, pemberian pulse oximeter (alat pengukur kadar oksigen) juga dilakukan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya sejak 3-4 hari ini, jumlah kumulatif pasien konfirm Covid-19 sekitar 30 persen lansia. Pihaknya saat ini terus melakukan tracing dari mana mereka bisa tertular. Sebab, usia di atas 70 tahun relatif kecil untuk pergi ke luar rumah.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
"Kami melalui puskesmas dan saya masih mencoba mencari tahu dari mana mereka tertular. Karena kalau dilihat dari usia segitu, mereka relatif kecil kalau pergi-pergi ke luar rumah," kata Wali Kota Risma di rumah dinas, Jalan Sedap Malam Surabaya, Senin (28/9).
Meski begitu, ia memastikan bahwa Pemkot Surabaya melalui puskesmas dan Posyandu Lansia memberikan vitamin secara gratis bagi mereka. Tujuannya agar imunitas tubuh lansia tetap terjaga. Selain itu pula, pemberian pulse oximeter juga dilakukan.
"Karena itu, pemkot melalui puskesmas menyiapkan vitamin yang bisa didapatkan dengan gratis untuk para lansia, di puskesmas maupun melalui Posyandu-posyandu lansia," ucapnya.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Namun begitu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini kembali mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai penularan yang bisa saja terjadi di lingkungan keluarga. Makanya, ia berpesan agar warga dapat semaksimal mungkin menggunakan peralatan pribadi untuk diri sendiri.
"Misalkan, piring itu kita gunakan satu, iya itu terus kita gunakan, kemudian sendok dan sebagainya. Kalau bisa ditangani sendiri," tuturnya.
Risma menyebut, berdasarkan data dinkes, anak-anak muda yang terkena Covid-19 di Surabaya juga sekitar 30 persen. Karenanya, ia mengimbau masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk pula cara bersosial dengan masyarakat.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
"Karena itu sekali lagi saya mohon, untuk mempercepat memutus mata rantai pandemi ini kita harus disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk cara kita bersosialisasi, jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan itu harus kita patuhi bersama," pungkasnya. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News