Kompak, QA dan Niat Jadikan Isu Pengangguran Sebagai Prioritas Masalah yang Harus Ditangani

Kompak, QA dan Niat Jadikan Isu Pengangguran Sebagai Prioritas Masalah yang Harus Ditangani Paslon QA dan Niat saat sesi pengundian nomor urut. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Isu pengangguran di Kabupaten Gresik yang jumlahnya terus naik, terlebih pasca hantaman pandemi Covid-19, menjadi perbincangan hangat masyarakat.

Menjelang Pilkada Gresik 2020, baik paslon Moh. Qosim-Asluchul Alif (QA) maupun Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (Niat) menjadikan isu pengangguran sebagai hal yang menjadi prioritas penanganan dalam visi-misi masing-masing.

Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus

Paslon QA misalnya, mengungkapkan untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Gresik, salah satunya dengan menyiapkan SDM handal di setiap peluang usaha yang membutuhkan, baik industri maupun sektor usaha lain.

Menurut cawabup Asluchul Alif, perlu membangun SDM yang memiliki daya saing (keterampilan) dalam menekan angka pengangguran. " Jika SDM calon pekerja kita masih rendah, maka kita latih betul sesuai dengan skill yang dibutuhkan di seluruh perusahaan di Kabupaten Gresik. Jadi ini real untuk menurunkan angka pengangguran," katanya.

Senada, cabup Fandi Akhmad Yani juga menjadikan akan menjadikan permasalahan pengangguran sebagai prioritas yang akan ditangani. Ia mengaku prihatin dengan tingginya angka pengangguran di Gresik, yang notabene memiliki ribuan industri ini.

Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar

Pertanyaannya, mampukah QA atau Niat mengatasi problem pengangguran dengan jumlah kisaran lebih dari 40 ribu jiwa lebih jika terpilih pada ?

Berdasarkan catatan penulis, angka pengangguran di Kabupaten Gresik pada tahun 2019 mencapai 38 ribu jiwa lebih. Jumlah itu dipastikan akan terus melonjak drastis seiring pandemi Covid-19 di mana banyak pekerja yang di-PHK. Termasuk warga Gresik yang bekerja di perantauan maupun menjadi pekerja migran di luar negeri, terpaksa pulang kampung.

Anggota Komisi IV DPRD Gresik, Mega Bagus Saputra mengamini kalau angka pengangguran di Kabupaten Gresik masih tinggi, di atas 40 ribu jiwa.

Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur

Menuruntya, faktor tingginya angka pengangguran adalah tingginya angka PHK (pemutusan hubungan kerja), dan banyaknya lulusan sekolah (SLTA) yang tidak bisa melanjutkan pendidikan tinggi ataupun langsung mendapatkan pekerjaan.

Bagus meminta agar kondisi ini tidak dianggap remeh oleh pemerintah. Sebab, bisa membahayakan. "Baik tidaknya, sukses tidaknya suatu pemerintah salah satu variabelnya adalah bisa mengurangi angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan," terang Anggota Fraksi PDIP DPRD Gresik ini. (hud/ns/rev)

Baca Juga: PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO