PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kecewa lantaran usulannya tidak digubris oleh pimpinan Pansus Covid-19 DPRD Pasuruan terkait dengan viralnya video anggota Satlantas yang menggelar dangdutan di salah satu rumah makan, Rudi Hartono memutuskan mundur dari anggota Pansus Covid-19. Langkah ini diambil sebagai bentuk protes atas lembeknya kinerja pansus yang tidak berani memanggil petugas Satlantas ke dewan untuk dimintai keterangan.
“Saya secara resmi telah mundur dari Pansus DPRD. Untuk surat resmi pengunduran diri dari pansus sudah kita layangkan ke pimpinan fraksi,” aku Rudi yang merupakan politikus dari F-PKB ini.
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih
Mantan aktivis ini mengungkapkan ada beberapa hal yang mendasari dirinya keluar dari Pansus Covid-19. Antara lain, karena banyak usulannya yang disampaikan secara resmi ke pansus, namun tidak terakomodir. Salah satunya, usulan terkait pemanggilan pihak Polres Pasuruan, guna mengklarifikasi viralnya video anggota yang dangdutan tanpa menerapkan protokol kesehatan.
"Pansus DPRD Kabupaten Pasuruan seharusnya bisa menjadi wadah dalam menampung aspirasi masyarakat. Terutama, berkaitan dengan Covid-19. Kenyataannya, keberadaan pansus, tak banyak memberi arti besar kepada masyarakat. Ini yang membuat saya memilih mundur dari pansus," tuturnya.
Terpisah, Ketua Fraksi PKB Kabupaten Pasuruan, M. Yusuf Daniel yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com mengaku sudah menerima surat permohonan pengunduruan diri Rudi Hartono dari anggota pansus.
Baca Juga: Ning Mila Siap Perjuangkan Aspirasi Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat
Sementara Wakil Ketua Pansus DPRD Kabupaten Pasuruan, Saifullah Damanhuri mengakui, jika dirinya masih belum mengirimkan surat ke Polres Pasuruan untuk mengklarifikasi soal video dangdutan yang viral tersebut. Pihaknya mengaku masih menunggu ketua, yang sekarang masih sakit.
"Saya sudah kontak ke ketua pansus, tapi belum ada jawaban kerena yang bersangkutan sedang sakit," tukas politikus PPP ini. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News