Disperta Gresik Gunakan DBHCHT 2020 Kembangkan Tembakau Jenis Jinten

Disperta Gresik Gunakan DBHCHT 2020 Kembangkan Tembakau Jenis Jinten Petugas Penyuluh Disperta Gresik bersama petani saat melihat hasil budidaya tembakau jenis jinten. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Gresik yang dikenal sebagai daerah dengan iklim panas, sangat cocok untuk budidaya berbagai jenis tanaman tembakau.

Untuk itu, Pemkab Gresik di bawah kepemimpinan Bupati Sambari Halim Radianto melalui Dinas Pertanian (Disperta) memberikan pendampingan kepada para petani tembakau untuk mengembangkan komoditas pertanian jenis tembakau.

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Gresik Ir. Eko Anidito Putro, M.M.A, mengungkapkan, pada tahun 2020 ini Disperta mendapatkan alokasi anggaran dari program Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp 600 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk penyuluhan, pendampingan, dan pengembangan budidaya tembakau jenis jinten.

"Saat ini, dengan para petani tembakau sedang mengembangkan tembakau jenis jinten. Sebab, tembakau jenis satu ini yang cocok ditanam di areal pertanian tembakau di Kabupaten Gresik," terang Eko didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (14/10/2020) di kantornya.

Lanjut Eko, Disperta saat ini melakukan penyuluhan, pembinaan, dan pendampingan petani di empat kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Wringinanom di Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Balongpanggang di Desa Jombang Delik, Kecamatan Benjeng di Desa Lundo, dan di Kecamatan Duduksampeyan di Desa Tumapel.

"Untuk tembakau jenis jinten yang tertanam di 4 kecamatan menggunakan lahan seluas 19 hektare. Saat ini usia tembako rata-rata 3 bulan," terangnya.

Eko menyatakan, Disperta melibatkan petani tembakau dalam pengembangan budidaya tembakau jenis jinten, salah satunya menggunakan program demplot.

"Metode ini penyuluhan langsung kepada petani dengan membuat lahan percontohan untuk mendorong produktivitas dan hasil pertanian, penggunaan pupuk secara tepat dan berimbang, sehingga hasil panen tembakau lebih maksimal," urainya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO