LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ketersediaan BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis solar untuk nelayan tradisional, khususnya di wilayah Lamongan dan Gresik mendapat perhatian khusus dari DPR RI, mengingat sering kali terjadi kelangkaan.
Menurut Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Nasyirul Falah Amru, kondisi tersebut menuntut adanya kebijakan penambahan kuota solar bersubsidi untuk nelayan di seluruh Indonesia, khususnya untuk nelayan di Lamongan dan Gresik.
Baca Juga: Pasokan Berkurang, Harga Ikan di Lamongan Cenderung Naik
"BBM berupa solar menjadi kebutuhan pokok bagi nelayan untuk mengoperasikan mesin diesel sebagai penggerak perahu atau kapal nelayan saat menangkap ikan di laut," terang Gus Falah, panggilan Nasyirul Falah Amru, Senin (19/10/2020) siang.
Dijelaskan Gus Falah, nelayan di Lamongan dan Gresik saat ini sering kali kesulitan mendapat solar bersubsidi karena solar di SPBN juga sering kali habis.
"Biasanya di SPBN hanya tersedia selama 15 hari, setelah itu stoknya sudah habis, maka kondisi ini harus ada solusi," tegasnya.
Baca Juga: Anggota DPR RI ini Mangkir Dipanggil KPK
Selain itu, Gus Falah juga berharap adanya penambahan kuota solar bersubsidi untuk nelayan dan Komisi VII juga akan memperketat pengawasan agar solar bersubsidi benar-benar tepat sasaran untuk nelayan tradisional.
“Kita juga akan memperketat pengawasan, karena informasinya ada kapal besar yang juga turut membeli solar bersubsidi di SBPN," papar Gus Falah.
Sementara itu, Sekertaris BPH Migas, Bambang Utoro menegaskan bahwa pihaknya juga akan semakin memperketat pengawasan distribusi solar bersubsidi untuk nelayan.
Baca Juga: ONH 2025 Turun, ONH 2024 Mahal karena Dobel Anggaran, DPR: Harus Ada yang Ditangkap
“Kita akan kontrol terkait penyaluran solar subsidi nelayan Lamongan, dan jika ada pembelian oleh kapal-kapal besar, maka kita akan berkoordinasi dengan pihak keamanan, TNI dan Polri," pungkasnya.(qom/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News