SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Program Operasional Rukun Tetangga (RT) Rp 6 juta per tahun yang digagas Paslon Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor)-Subandi mendapatkan apresiasi dari kalangan ketua RT di Sidoarjo. Sebab saat ini bantuan dari pemkab khusus untuk RT sangat minim. Hanya Rp 100 ribu per bulan.
Dana operasional sejumlah tersebut, dinilai tidak cukup untuk membiayai kegiatan-kegiatan RT. Nilai dana RT itu bahkan jauh dari harapan para ketua RT yang selama ini lebih banyak bekerja sosial untuk warga lingkup RT.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
"Karena itu kami mengapresiasi program kenaikan operasional RT hingga Rp 500 ribu per bulan atau Rp 6 juta per tahun yang disiapkan Gus Muhdlor-Subandi," cetus Ketua RT 1/RW 1 Desa Rangkah Kidul, Budiono, saat silaturahmi warga dengan Gus Muhdlor, 14 Oktober 2020 lalu.
Pria yang karib dipanggil Budi ini pun yakin, dana operasional RT itu bakal sangat membantu tugas-tugas dan pekerjaan para Ketua RT sebagai ujung tombak pelayanan di tingkat desa maupun kelurahan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini, bantuan operasional itu bakal sangat membantu.
"Karena dari dulu, operasional RT hanya 100 ribu per bulan. Besaran operasional ini tentu sangat berbeda dengan daerah lainnya misalnya di Surabaya. Saya yakin program kenaikan dana operasional RT 500 persen itu bakal diapresiasi semua RT di Sidoarjo dan bakal menjadi kajian utama di kalangan ketua RT," imbuh pegawai swasta ini.
Baca Juga: Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo: Gus Muhdlor Siap Buka-Bukaan soal Uang di Rekeningnya
(DIALOG: Cabup Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) berdialog dengan warga Desa Rangkah Kidul Sidoarjo, 14 Oktober 2020)
Sementara itu, Gus Muhdlor mengakui jika kenaikan dana operasional RT hingga 500 persen itu merupakan salah satu program unggulannya bersama Cawabup Subandi.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Bupati Nonaktif Sidoarjo, Penasihat Hukum Klaim Puluhan Saksi Tak Berhubungan
Kata Gus Muhdlor, penetapan nilai Rp 6 juta setahun itu, sudah melalui analisa dan kajian yang matang, yang disesuaikan APBD Sidoarjo.
"Tidak hanya itu saja. Selama pandemi kami juga menyiapkan 100.000 lapangan kerja baru, biaya berobat dan BPJS gratis, 10.000 beasiswa kuliah, dan menyiapkan stimulus bantuan modal untuk para perempuan dalam program Kartu Usaha Perempuan Mandiri (Kurma) dengan nilai bantuan Rp 5 juta sampai Rp 50 juta per unit kelompok usaha," tegas alumnus FISIP Unair ini.
Selain itu, kata Gus Muhdlor, pihaknya juga bakal menaikkan insentif guru ngaji dan guru agama. Termasuk kenaikan insentif tenaga kesehatan (perawat dan bidan) maupun kader Posyandu. Bahkan juga meningkatkan kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT), guru swasta dan tenaga honorer.
Baca Juga: Nama Gus Muhdlor Kerap Dicatut Sopir Pribadi dalam Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo
"Sekarang yang masih digodok dan dikaji adalah peningkatan alokasi Dana Desa (DD) dalam membangun Desa Sejahtera. Kami juga menyiapkan pengaduan 24 jam dengan sistem respons cepat," pungkas Direktur Pendidikan Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo ini. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News