"Terima kasih kepada warga Putat Jaya. Saya juga mohon maaf terpaksa dulu saya harus menutup kawasan ini. Karena saya melihat masa depan anak-anak akan terganggu kalau kondisinya seperti itu," paparnya.
Meski saat itu sangat berat, namun hal itu harus dilakukan Wali Kota Risma untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya. Bahkan, ia mengaku mendapat berbagai ancaman saat akan menutup kawasan lokalisasi ini kala itu.
"Meski saat itu berat sekali untuk saya menutup. Tapi yakinlah ini untuk masa depan anak-anak, tidak ada hal lain kecuali itu," tutur dia.
Seiring berjalannya waktu, eks Lokalisasi Dolly kini telah menjelma menjadi salah satu sentra UMKM di Surabaya. Produk dari warga di eks Lokalisasi Dolly ini pun telah memasuki berbagai pangsa pasar.
Sebagai informasi, Sentra Pasar Burung dan Batu Akik ini juga dilengkapi berbagai fasilitas. Di antaranya, 104 gantangan burung untuk lomba, 4 toilet, kantor, musala, 2 pos pam linmas, dan lahan parkir. Terdapat pula 26 stan pedagang burung dan perlengkapan aksesoris burung, 10 stan kuliner, dan 1 stan pedagang batu akik. (ian/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News