HSN, SMP As-Siddiqiyah Bentuk Majelis Taklim sebagai Penguatan Literasi Santri di Era Digital

HSN, SMP As-Siddiqiyah Bentuk Majelis Taklim sebagai Penguatan Literasi Santri di Era Digital Peringatan HSN serta peresmian Majelis taklim As-Saifulloh, di Aula SMP As-Siddiqiyah Desa Lergunong Kecamatan Klampis, Bangkalan, Kamis (22/10).

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Peringati (HSN), Kepala SMP As-Siddiqiyah Ustadz Mahsus Mujib, M.Pd.  meresmikan Majelis Taklim As-Saifulloh, di Aula SMP As-Siddiqiyah Desa Lergunong Kecamatan Klampis Bangkalan, Kamis (22/10).

Dengan diresmikannya Majelis Taklim As-Saifulloh diharapkan dapat menambah literasi penguatan keilmuan Islam, pemahaman, dan pengamalan Alquran. Ustadz Mahrus juga mengulas sejarah lahirnya HSN.

Baca Juga: Kunker ke SMKN 3 Bangkalan, Anggota DPD Lia Istifhama Disambati Inpassing dan Sertifikasi Guru

"Majelis ini digelar sebulan sekali. Selain sebagai saran komuikasi serta silaturahmi santri, guru dan masyarakat juga untuk kemajuan santri dan pemuda khsususnya SMP As-Siddiqiyah,"ucapnya Ust.Mahsus yang saat ini juga aktif sebagai penyuluh agama Islam KUA Klampis

Dijelaskan lebih jauh, perang santri dan pemuda milenial saat ini ialah bagaimana mampu membendung dampak negatif di era tsunami informasi digital. Selain itu, menghadang kekerasan dan kekejaman di dunia digital melalui media sosial yang sudah mengikis norma agama Islam.

"Wujud perang melawan penjajah saat ini bagaimana  santri dan pemuda melek terhadap dunia digital," jelas dia.

Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024

Ia juga mengajak santri untuk tidak minder. "Santri harus jadi garda terdepan lewat santri kreatif, inovatif, dengan karya-karyanya. Santri harus ambil kursi empuk di berbagai lini, karena sejarah telah mengukir bahwa santri bisa jadi Presiden (KH. Abdurrahman Wahid) dan Wakil Presiden (Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin)," tuturnya.

"Santri 'zaman now' harus seperti kubus yang siap disimpan dimana saja. Santri bisa pengusaha, entertainment, tenaga pendidik, petani, apalagi menjadi pelayanan ummat alias kiai," tukas dia yang meminta HSN tak hanya diperingati secara seremonial belaka. Harus ada bentuk konkret dari santri dan pemuda sebagai bentuk jihad sabilillah dan mujahidin. (uzi/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO