GRESIK, BANGSANLINE.com - Warga Desa Mengare Kecamatan Bungah, titip pesan kepada paslon bupati dan wakil bupati Gresik nomor urut 1, Moh. Qosim-Asluchul Alif (QA), agar menertibkan para pencari ikan di perairan sekitar Mengare yang menggunakan trawl (pukat harimau) apabila terpilih pada Pilbup Gresik 2020.
Menurut mereka, penangkapan ikan menggunakan trawl selain merusak terumbu karang, juga merusak ekosistem ikan dan habitatnya. Hal ini diungkapkan oleh nelayan Mengare ketika bertemu dengan Cawabup Asluchul Alif dalam acara sambung rasa di desa setempat, Selasa (27/10/2020).
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
"Penggunaan alat tangkap ikan trawl tidak ramah lingkungan dan membuat resah nelayan. Untuk itu, nanti kalau dr. Alif dan Pak Qosim terpilih pada Pilbup, harus ditertibkan," pinta Made Derham, salah satu nelayan asal Dusun Gajah Gede, Desa Keramat, Kecamatan Bungah.
Dia mengungkapkan, selama ini banyak nelayan dari luar Mengare yang memakai trawl saat mencari ikan. Hal ini bisa merusak habitat ikan di perairan sekitar Desa Mengare. "Kami berharap QA nanti bisa mengatasi masalah penggunaan jaring trawl yang sangat menganggu nelayan di sini," harap Made.
Selain problem jaring trawl, warga juga mengeluhkan lampu penerangan jalan umum (PJU) dari Desa Sembayat sampai Mengare.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
Menanggapi hal itu, dr. Alif berjanji akan menuntaskan persoalan penggunaan trawl melalui koordinasi dengan pihak terkait. "Akan kami perjuangkan ke Dinas Kelautan Gresik dan Provinsi Jatim untuk mengatur lalu lintas di perairan laut," ujarnya.
Sedangkan untuk persoalan lampu penerangan jalan, Alif berjanji akan memperjuangkan jika QA terpilih sebagai bupati dan wakil bupati. "Itu pasti akan kami realisasikan, karena kami sangat merasakan sekali ketika melakukan perjalanan dari Sembayat ke Mengare," pungkas dr. Alif. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News