PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Pasuruan selama 5 jam lebih pada Minggu (01/11) malam kemarin, mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir. Informasi yang dihimpun, wilayah paling parah terdampak banjir adalah Kecamatan Gempol, tepatnya Desa Gempol. Mayoritas rumah penduduk di desa yang terdiri dari 7 dusun itu tergenang air dengan ketinggian 20 cm hingga 1 meter.
Banjir juga merendam sebagian Desa Winong dan Desa Legok, Kecamatan Gempol dengan ketinggian antara 40-50 cm.
Baca Juga: Posko Siaga Musim Lebaran BPBD Jatim Berakhir Pukul 24.00 WIB Hari ini
Camat Gempol, Nur Kholis saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com melalui selulernya membenarkan bahwa Desa Gempol tergenang banjir. "Ada sekitar 2.700 KK di 7 dusun yang saat ini masih tergenang air, serta beberapa dusun di Desa Winong dan Desa Legok," jelasnya.
Selain menyebabkan aktivitas masyarakat tidak berjalan dengan normal, genangan banjir di wilayah Gempol tersebut juga membuat arus lalu lintas dari Gempol menuju Bangil dan sebaliknya macet. Untuk sementara arus lalu lintas dialihkan guna mengurai kemacetan.
Nasib yang sama dialami ribuan penduduk di tiga desa di Kecamatan Beji, yakni Desa Kedungringin, Kedungboto, dan Cangkringmalang. Sejumlah rumah warga tergenang air sejak Minggu (1/11) malam dan hingga kini belum surut. Banjir tersebut dipicu oleh saluran pembuangan yang tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Banjir Rendam 10 Desa di Kabupaten Pasuruan
Totok A. Rahman, salah satu warga Beji mengeluhkan kembali terjadinya banjir di wilayahnya. Menurutnya, banjir terjadi karena Pemkab Pasuruan kurang serius menangani permasalahan yang tiap tahun terjadi itu.
"Kita ini tidak butuh bantuan nasi bungkus dan sebagainya. Tapi butuh solusi banjir tidak lagi menggenangi rumah warga," cetus Totok. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News